Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137992
Title: Analisis tingkat kemelaran Phi band pada kegiatan pengukuran diameter kayu bundar jati (Tectona grandis L.f) di TPK Cikadu dan RPH Gadung BKPH Banjar Utara KPH Ciamis PT Perhutani Unit III Jawa Barat
Authors: Santosa, Gunawan
Tiryana, Tatang
Handayani, Lussy
Issue Date: 2002
Publisher: IPB University
Abstract: Kayu merupakan salah satu produk hasil hutan yang memegang peranan penting dalam pemenuhan ebutuhan hidup manusia, misalnya untuk perumahan, perkakas, fumiture dan lain sebagainya. Salah satu jenis kayu yang memiliki nilai ekonomis tinggi adalah Jati (Tectona grandis). Kayu jati mempunyai banyak kelebihan, diantaranya adalah kualitas kayu yang baik dengan serat dan warna yang khas, memiliki penampilan dekoratif yang menarik, dan semua bagian kayunya dapat dimanfaatkan. Untuk dapat memanfaatkan dan mengolah kayu, Thususnya kayu jati, terlebih dahulu perlu dilakukan kegiatan pemanenan kayu dalam tegakannya. Permanenan kayu adalah usaha untuk mengubah pohon yang terdapat dalam hutan, termasuk memindahkannya, sehingga bermanfaat bagi kehidupan ekonomi dan sosial budaya masyarakat (Suhartana dan Dulsalam, 1994). Salah satu kegiatan pemanenan kayu adalah pengukuran (scailing) dan pengujian kayu (grading). Dalam kegiatan pengukuran kayu, pengukuran harus dilakukan secara teliti dan akurat karena akan mempengaruhi harga jual kayu. Kesalahan pengukuran dapat terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah kesalahan pengukuran yang disebabkan dari alat yang digunakan dalam kegiatan pengukuran tersebut. Dalam praktaknya, kesalahan pengukuran akibat kesalahan alat seringkali terjadi di petak tebang. Untuk pengukuran volume (isi) kayu, seperti yang dilakukan di areal PT. Perhutani, dimensi pohon yang lazim diukur adalah diameter dan panjang kayu yang dilakukan dengan menggunakan phi band (pita diameter) dan pita ukur. Dalam hal ini, keakuratan data diameter sangat berpengaruh terhadap besarnya volume kayu. Oleh karena itu, alat ukur diameter yang digunakan (dalam hal ini phí band) perlu diperhatikan keakuratannya. Semakin sering lat ukur phi band digunakan akan menyebabkan kemelaran karena phi band terbuat dari bahan plastik/fiber yang mempunyai sifat elastis Adanya kemelaran alat ukur dapat menyebabkan terjadinya kesalahan dalam penentuan volume yang ara ekonomis dampaknya akan berpengaruh terhadap pendapatan PT. Perhutani, Selain itu, kesalahan pengukuran akibat kemelaran phi band sering menimbulkan perbedaan pengukuran antara mandor di petak leilang dengan petugas di Tempat Pengumpulan Kayu (TPK), sehingga hasil pengukuran yang tercatat dibuku laksasi dari petak tebang kadangkala berbeda dengan hasil pengkuran yang dilakukan di TPK. Hal ini sering kali menimbulkan pertentangan antara mandor petak tebang dengan petugas di TPK Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menentukan besarnya laju kemelaran phi band yang terjadi di TPK dan di petak tebang sehingga dapat diketahui seberapa besar batas kelayakan penggunaan phi band di TPK dan di petak tebang. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat ditetapkan tundar masa pakai phi band untuk pengukuran kayu di TPK dan di petak tebang. Penelitian ini bertujuan untuk menduga tingkat kernelaran phi band di TPK dan di petak tebang akibat pertambahan volume, mengetahui besarnya kehilangan volume kayu di TPK dan di petak tebang akibat kemelaran phi band pada pengukuran kayu bundar jati, menghitung besarnya kerugian akibat kesalahan dalam pengukuran kayu bundar jati dan mengetahui masa pakai optimal phi band
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137992
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File SizeFormat 
E02lha1.pdf
  Restricted Access
20.83 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.