Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137820
Title: Pengaruh perlakuan pendahuluan dengan bahan kimia terhadap pelunakan kayu Acacia mangium dalam pembuatan pulp putih secara kimia mekanis
Authors: Raharja, Sapta
Roliadi, Han
Romadona, Robby
Issue Date: 2001
Publisher: IPB University
Abstract: Seiring dengan pergeseran nilai peradaban yang terus meningkat dengan ditandai oleh kemajuan ilmu dan teknologi akan meningkatkan permintaan kertas khususnya kertas budaya. Ironisnya, kontinuitas ketersediaan bahan baku pulp sebagai bahan dasar kertas khususnya kayu sebagai sumber selulosa persediannya sangat terbatas. Solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu cara modifikasi proses pengolahan pembuatan pulp yang efisien dan efektif dengan bahan baku kayu yang tersedia secara terus-menerus yang berasal dari Hutan Tanaman Industri (HTI), diantaranya yaitu kayu Acacia mangium. Salah satu modifikasi proses pengolahan pulp dari kayu Acacia mangium, terutama untuk menghasilkan jenis kertas budaya, yaitu dengan proses kimia mekanis yang memodifikasi perlakuan pendahuluan dengan menggunakan berbagai konsentrasi bahan kimia pemasak yang digunakan seperti NaOH, Na2CO3, CaCO3 dan Na2SO3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan berbagai konsentrasi bahan kimia (NaOH, Na2CO3, CaCO3, Na2SO3) pada perlakuan pendahuluan pelunakan serpih kayu Acacia mangium dalam pembuatan pulp putih secara kimia mekanis terhadap rendemen pulp, serta pengaruhnya terhadap sifat fisik-mekanis pulp yang dihasilkan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan dua kali ulangan. Perlakuan larutan pemasak untuk melunakan serat terdiri dari empat taraf yaitu Na2CO3, NaOH, Na2SO3 dan CaCO3. Perlakuan konsentrasi larutan pemasak untuk melunakan serat terdiri dari tiga taraf yaitu 4%, 8% dan 12%. Hasil analisa sifat fisik pulp yang dihasilkan, rendemen pulp belum putih antara 59,145-76,5%, rendemen pulp putih antara 54,83-72,375 %, nilai indeks tarik berkisar antara 2,93 Nm/g 25,68 Nm/g, dengan nilai rata-rata sekitar 7,17 Nm/g, nilai indeks sobek antara 2,24 Nm³/kg - 4,7 Nm²/kg, dengan nilai rata-rata sebesar 3,1 Nm²/kg, nilai indeks retak antara 0,44 kPam²/g 1,63 kPam²/g dengan rata-rata indeks retak secara keseluruhan sebesar 0,66 kPam²/g. Perlakuan faktor larutan pemasak berpengaruh nyata terhadap rendemen pulp belum putih dan rendemen pulp putih, indeks sobek, indeks tarik dan indeks retak yang dihasilkan. Sedangkan untuk faktor tingkat konsentrasi bahan kimia yang digunakan berpengaruh sangat nyata terhadap rendemen pulp belum putih dan pulp putih yang dihasilkan. Kombinasi perlakuan yang paling optimum dari nilai rendemen pulp belum putih A2B3 (76,35 %), rendemen pulp putih A2B3 (72,375 %), indeks tarik A2B2 (25,68 Nm/g),, indeks sobek A2B2 (4,7 Nm²/kg) dan indeks retak diperoleh pada kombinasi AzB2 (1,63 kPam²/g).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137820
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F01rro.pdf
  Restricted Access
8.77 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.