Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137720
Title: Pra studi kelayakan usaha pemanfaatan limbah rumah potong hewan di Cibinong Kabupaten Bogor
Authors: Liesbetini, Hartoto
Indrasti, Nastiti S
Lestari, Mila Indriani
Issue Date: 2002
Publisher: IPB University
Abstract: Lingkungan di sekitar Rumah Potong Hewan (RPH) kerap mengalami akibat limbah yang dihasilkan oleh RPH. Masalah yang paling sering terjadi adalah adanya bau yang ditimbulkan oleh kotoran hewan, selain itu juga akan terjadi peningkatan BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) pada perairan di sekitar RPH. Peningkatan BOD dan COD diakibatkan oleh limbah organik yang ditimbulkan oleh kegiatan pemotongan hewan di RPH seperti darah, sisa-sisa potongan daging dan tulang serta isi rumen yang terbuang bersama dengan air buangan bekas cucian dari RPH. Pemerintah Kabupaten Bogor saat ini sedang berupayauntuk mengurangi masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh RPH. Salah satu upaya yang akan dilakukan Pemerintah kabupaten Bogor adalah dengan mengolah limbah RPH tersebut sehingga tidak lagi berbahaya bagi limgkungan dan juga memiliki nilai guna dan nilai jual. Sesuai dengan lingkup kajian yang dilakukan di dalam skripsi ini, maka yang dikaji di sini hanya limbah hasil pemotongan sapi sebab RPH Cibinong hanya melakukan pemotongan ternak sapi. Kotoran sapi dapat dimanfaatkan menjadi biogas dan media pertumbuhan cacing tanah. Darah yang keluar dari sapi yang dipotong dapat dimanfaatkan menjadi tepung darah untuk dijadikan sebagai bahan campuran pembuatan pakan ternak. Selain itu dari proses pembudidayaan cacing tanah dihasilkan hasil samping berupa pupuk kascing yang dapat digunakan sebagai soil conditioner sebab kascing kaya akan kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanah. Khusus untuk biogas, dalam proyek ini tidak dijual karena produksinya hanya dapat memenuhi kebutuhan energi untuk proses produksi, memasak dan penerangan di RPH. Cacing tanah yang dihasilkan dari budi daya cacing tanah dijual dengan harga Rp 20.000,- per kilonya, pupuk kascing dijual dengan harga Rp 1.200,- per kilonya dan tepung darah dijual dengan harga Rp 1.500,- per kilonya. Penentuan harga dilakukan berdasarkan hasil survei lapangan yaitu dibandingkan dengan harga-harga yang sedang berlaku dipasaran pada saat kajian ini dilakukan. Setelah dilakukan analisis finansial, dihasilkan kesimpulan sebagai berikut: dari hasil perhitungan didapatkan NPV sebesar Rp 45.957.809,; dengan nilai IRR sebesar 40,43%. PBP dicapai setelah proyek berjalan selama 2,31 tahun dan nilai B/C ratio 2,96. Nilai ROE tahun pertama senilai 23,45%, sedangkan tahun ke dua hingga ke lima nilai ROE proyek per tahunnya adalah 26,18%. Nilai BEP untuk budi daya cacing tanah tidak dapat tercapai karena biaya tetap untuk budi daya cacing tanah ternyata lebih besar dibandingkan dengan selisih harga jual dengan biaya variabel per kilonya dan hal ini ditunjukkan dengan hasil yang negatif. Nilai BEP untuk produk pupuk kasng didapatkan pada penjualan sebanyak 45.243 kg, sedangkan BEP untuk produk tepung darah didapatkan dari penjualan tepung darah sebanyak 15.154 kg.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137720
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F02mil.pdf
  Restricted Access
15.6 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.