Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137700
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuhadiono-
dc.contributor.advisorWiranegara, Hidayat-
dc.contributor.authorWidianingsih, Pupung-
dc.date.accessioned2024-02-06T03:37:01Z-
dc.date.available2024-02-06T03:37:01Z-
dc.date.issued1992-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137700-
dc.description.abstractKemasaman tanah mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Sementara itu pertumbuhan buruk, tanaman di tanah masam banyak dihubungkan dengan kejenuhan dan keracunan alumunium, dimana pada umumnya alumunium dapat dipertukarkan merupakan kation dominan pada kondisi tersebut. Dalam pada itu jenis Acacia mangium merupakan tumbuhan yang mampu hidup di tanah masam, tumbuh cepat, persyaratan hidup tidak tinggi dan mempunyai nilai ekonomi yang cukup baik. Penelitian ini dilakukan untuk menguji Pertumbuhan Acacia mangium Willd. di tanah masam (Podsolik Merah-Kuning) pada berbagai tingkat pengapuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keadaan tanah yang dimasamkan dengan pemberian Al(OH)3 0 ppm, 1 ppm, 2 ppm, 4 ppm, 8 ppm dan 10 ppm serta pemberian kapur 0 ton/ha, 2 ton/ha dan 6 ton/ha menghasilkan nilai pH yang beragam mulai 4.8 sampai dengan 5.1 dengan kandungan Alad tanah mulai dari 10.01 hingga 21.32 me/100 g. Pertumbuhan Acacia mangium Willd. selama lima bulan di tanah masam pada berbagai tingkat pengapuran tidak menunjukkan perbedaan nyata. Warna daun hijau normal dan bentuk tetap normal. Diameter batang tanaman, bobot basah bagian atas tanaman dan penampakan visual atau morfologi tanaman menunjukkan tidak terpengaruh baik oleh suasana masam maupun oleh tingkat pemberian kapur. Parameter pertumbuhan yang terpengaruh oleh suasana masam dan pemberian kapur adalah bobot kering bagian atas tanaman (perlakuan 1 ppm Al(OH)3 sebesar 4.7 g berbeda nyata dengan perlakuan Al(OH) 3 2,4,8 dan 10 ppm), bobot basah (tiap perlakuan Al(OH)3 berbeda nyata, sementara perlakuan kapur 6 ton/ha berbeda dengan perlakuan kapur 0 dan 2 ton/ha). Bobot kering akar (perlakuan 1 ppm dan 10 ppm Al(OH) 3 berbeda nyata dengan perlakuan Al(OH) 3 2,4 dan 8 ppm sementara perla- kuan 6 ton/ha kapur berbeda dengan perlakuan kapur 0 dan 2 ton/ha). Tinggi tanaman pada minggu ke-9, 10, 11, 12 dan 13 dipengaruhi oleh pemberian kapur sementara itu konsentrasi Al(OH)3 pada minggu ke-13, 16 dan ke-17 berpengaruh terhadap tinggi tanaman. Rasio akar-batang terbesar dihasilkan oleh media dengan pemberian Al(OH)3 10 ppm dan kapur 6 ton/ha yaitu sebesar 0.5.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPertumbuhan Acacia mangium willd di tanah masam (Podsolik merah kuning)id
dc.titlePertumbuhan Acacia mangium willd di tanah masam (Podsolik merah kuning)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Biology

Files in This Item:
File SizeFormat 
G92PWI.pdf
  Restricted Access
849.14 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.