Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137624
Title: Pengaruh ekstrak mengkudu dan jenis media pengumbian terhadap pertumbuhan tunas dan pengumbian in vitro kentang ( Solanum tuberosum L. )
Authors: Wattimena, G. A.
Oktafiani, Ruhdini
Issue Date: 2004
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh ekstrak buah mengkudu dan jenis media pengumbian terhadap pertumbuhan tunas dan pengumbian in vitro kentang serta mengetahui kombinasi optimum ekstrak mengkudu dan jenis media pengumbian untuk pengumbian in vitro kentang (Solanum tuberosum L.). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biomolekuler dan Seluler Tanaman, PAU, IPB yang berlangsung dari bulan April 2003 sampai bulan November 2003. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial yang disusun secara acak lengkap dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah ekstrak mengkudu (M) yang terdiri dari 9 taraf, yaitu 0 ppm (M0), 500 ppm (M1), 1000 ppm (M2), 1500 ppm (M3), 2000 ppm (M4), 5 000 ppm (M5), 10 000 ppm (M6), 15 000 ppm (M7), dan 20 000 ppm (M8). Faktor kedua adalah jenis media pengumbian (P) yang terdiri dari 5 taraf, yaitu aspirin 30 mg/l (P1), kumarin 25 mg/l (P2), mepiquat 30 mg/l (P3), campuran aspirin 30 mg/l dan mepiquat 30 mg/l (P4), serta campuran kumarin 25 mg/l dan mepiquat 30 mg/l (P5). Faktor pertama diberikan pada media pertunasan, sedangkan faktor kedua diberikan pada tunas in vitro yang telah berumur 4 minggu. Bahan tanaman yang dipergunakan adalah stek mikro kentang kultivar Granola. Media perlakuan terdiri dari media pertunasan dan media pengumbian. Media pertunasan merupakan media MS dalam bentuk padat yang ditambahkan Ca-Pantothenat 8 mg/l, sukrosa 30 g/l, agar-agar 7 g/l, dan ekstrak mengkudu pada 9 taraf. Media pengumbian terdiri dari media MS cair yang ditambahkan sukrosa 90 g/l, air kelapa 15%, dan jenis media pengumbian sesuai perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam ekstrak mengkudu berpengaruh nyata menurun pada peubah jumlah buku, jumlah umbi, dan ukuran umbi. Sedangkan hasil pengujian polinomial menunjukkan ekstrak mengkudu berpengaruh nyata menurun terhadap jumlah buku, jumlah umbi, ukuran umbi, dan persentase bahan kering umbi. Pada 4 MST perlakuan ekstrak mengkudu dengan konsentrasi 1000 ppm menghasilkan jumlah buku tertinggi, yaitu 8.47. Kecepatan dan keseragaman pembentukan umbi (persentase pengumbian) yang tertinggi dicapai cleh perlakuan tanpa ekstrak mengkudu dan perlakuan ekstrak mengkudu 500 ppm. Pada minggu ke-12 perlakuan tanpa ekstrak mengkudu dan perlakuan ekstrak mengkudu 5000 ppm menghasilkan jumlah umbi terbanyak, yaitu 3.09. Perlakuan tanpa ekstrak mengkudu menghasilkan ukuran (diameter) umbi terbesar, yaitu 6.34 mm. Berdasarkan hasil pengamatan diambil kesimpulan, walaupun dari semua konsentrasi ekstrak mengkudu yang diperlakukan tidak ada konsentrasi dominan yang menghasilkan seluruh parameter pengamatan yang terbaik, tetapi dari semua konsentrasi tersebut perlakuan ekstrak mengkudu 0-500 ppm merupakan konsentrasi yang baik untuk semua peubah yang diamati, terutama dilihat dari kecepatan dan keseragaman umbi yang menjadi salah satu karakteristik untuk menentukan umbi bibit mikro yang baik...dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137624
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A04rok.pdf
  Restricted Access
15.04 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.