Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137620
Title: | Pengaruh cara ekstraksi dan pengeringan benih terhadap viabilitas benih dan vigor bibit pepaya ( Carica papaya L. ) |
Authors: | Murniati, Endang Suhartanto, M. Rahmad Sumartuti, Hapsari |
Issue Date: | 2004 |
Publisher: | IPB University |
Abstract: | Penelitian ini terdiri atas dua percobaan. Percobaan I bertujuan untuk menentukan masak fisiologis benih berdasarkan kriteria kemasakan buah, sedangkan percobaan II bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa cara ekstraksi dan pengeringan benih terhadap viabilitas benih dan vigor bibit. Penentuan masak fisiologis benih dilakukan menggunakan benih dari tengah hingga pangkal buah dengan tiga tingkat kemasakan yang berbeda, yaitu: buah belum masak, buah masak dan buah lewat masak. Hasil dari percobaan ini selanjutnya digunakan sebagai petunjuk pelaksanaan percobaan II. Pada percobaan II, perlakuan ekstraksi dilakukan menggunakan air, kapur tohor dan HCl, sedangkan untuk pengeringan benih menggunakan sinar matahari, dryer dan kering angin. Data percobaan I disajikan dalam bentuk diagram batang. Rancangan yang digunakan pada percobaan II adalah Rancangan Acak Lengkap (Completely Randomized Design) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah cara ekstraksi dengan tiga perlakuan, yaitu: (E₁) air, (E2) kapur tohor 25 g/l dan (E3) HCI 2%. Faktor kedua adalah cara pengeringan dengan tiga perlakuan, yaitu: (P₁) sinar matahari, (P2) dryer dan (P3) kering angin. Parameter yang diamati meliputi viabilitas total yang diindikasikan oleh tolok ukur Potensi Tumbuh Maksimum (PTM), viabilitas potensial dengan tolok ukur Daya Berkecambah (DB), vigor kekuatan tumbuh dengan tolok ukur Kecepatan Tumbuh (KCT) dan juga dilakukan pengamatan terhadap Kadar Air Benih (KA). Pengamatan vigor bibit dilakukan terhadap jumlah daun, tinggi bibit dan diameter batang pada 4, 5 dan 6 MST. Hasil penelitian percobaan I menunjukkan bahwa masak fisiologis benih pepaya terjadi pada saat buah masak. Hal ini diindikasikan oleh PTM (90%), DB (63.63%) dan Kст (3.3%) maksimum, walaupun Bobot Kering Benih masih..dst |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137620 |
Appears in Collections: | UT - Agronomy and Horticulture |
Files in This Item:
File | Size | Format | |
---|---|---|---|
A04hsu3.pdf Restricted Access | 10.89 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.