Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137574
Title: Analisis model jaringan kerja pada proses produksi jamur champignon (Agaricus bisporus) kalengan di PT Indo Evergreen ABC, Bandung, Jawa Barat
Authors: Pramudya, Bambang
Nugroho, Anton
Issue Date: 2002
Publisher: IPB University
Abstract: Indonesia dikenal oleh dunia intemasional sebagai negara agraris. Salah satu produk . hortikultura olahan yang memiliki pasar cukup baik, namun . belum dikembangkan secara maksimal adalah jamur kalengan. Jamur champignon (Agaricus bisporus) ataujamur kancing adalah salah satujamur yang popuier di dw1ia terutama di Jepang dan Amerika. Untuk mendapatkan produk jamur kalengan yang dapat dipasarkan ke seluruh dunia, faktor produksi harus sangat diperhatikan. Manajemen produksi banyak berkepentingan dalam mengambil keputusan yang menyangkut proses produksi agar barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi, jumlah dan dapat selesai dalam waktu yang telah ditentukan serta dengan biaya yang seminimum mungkin. Perencanaan suatu sistem sangatlah penting dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif dan efisien, sehingga produktivitas dapat meningkat. Analisis jaringan kerja memW1gkinkan suatu paerencanaan yang efektif dari suatu rangkaian kegiatan dalam proses produksi. Dan salah satu penerapan jaringan kerja (network) dalam operations research adalah perencanaan dan penjadwalan proyek dengan teknik penilaian dan peninjauan program se1ia metode jalur kritis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat model jaringan kerja pada proses produksi jamur champignon (Agaricus bisporus) kalengan, melakukan analisis waktu, mencari lintasan dan kegiatan-kegiatan kritis, menentukan waktu kerja dengan peluang-peluang tertentu dan melakukan analisis sumber daya tenaga kerja. Penggunaan model memegang peranan yang penting dalam dunia ilmu pengetahuan dan dunia bisnis. Banyak model yang dapat digunakan untuk mengambarkan keadaan sebenarnya dari suatu permasalahan dan menunjukkan hubungan keterkaitan serta untuk memudahkan analisis (Hillier dan Lieberman, 1990). Diagram jaringan kerja merupakan jaringan ke1ja yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan urutan-urutan peristiwa yang ada selama penyelenggaraan sebuah -proyek (Ali, 1995). Metode yang digW1akan dalam analisis model jaringan kerja pada proses produksi ini adalah CPM dan PERT. Pendekatan analisis jaringan kerja proses produksi merupakan pendekatan analisis sistem. Langkah-langkah analisis sistem terdiri dari penentuan ruang lingkup, project breakdown, penentuan/penaksiran waktu pelaksanaan aktivitas proyek, analisis waktu dari setiap kegiatan dalam proyek dan optimasi. Urutan kegiatan proses produksi jamur champignon kalengan secara umum adalah pre-washing, blanching dengan air dingin, trimming luar, pencucian dengan air klorin, blanching dengan air panas, cooling, trimming dalam, grading, slicing, can washing, filling, weighing, brine making, pengemasan, sterilisasi dan can drying. Pengamatan ditujukan pada proses produksi janrnr champignon kalengan ·sebanyak 40572 kaleng ukuran 4 oz, jenis MSP dengan bahan baku jamur mentah sebanyak 9264 kg. Analisis model jaringan kerja suatu proses, meliputi analisis waktu dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, perhitungan mengenai saat paling cepat, saat paling lambat, dan tenggang waktu kegiatan. Sehingga akhirnya dapat · diketahui lintasan kritisnya. Setelah diketahui lintasan kritisnya dapat ditentukan alokasi sun-iber daya (tenaga kerja) yang tepat. Pada proses produksi jamur champignon kalengan terdapat 14 kegiatan kritis, yaitu pre-washing, blanching dengan air dingin, trimming luar, pencucian dengan air klorin, blanching dengan air panas, cooling, trimming dalam, grading, pembuatan MSP, filling, weighing, pengemasan, steri/isasi dan can drying, sedangkan kegiatan non­kritisnya, yaitu can washing dan brine making. Waktu kerja proses produksi jamur champignon kalengan sebanyak 40572 kaleng ukuran 4 oz, jenis MSP dengan bahan baku jamur mentah sebanyak 9264 kg adalah sebesar 9.922 jam kerja. Besarnya ragam proses produksi adalah 0.0402 jan1, maka simpangan baku sebesar 0.201 jam dengan peluang keberhasilan 50 %. Total penggunaan tenaga kerja untuk seluruh kegiatan dalam menyelesaikan proses produksi jamur champignon kalengan adalah 123 tenaga kerja. Waktu mulai kerja pada kegiatan non kritis paling cepat atau paling lambat dalam memulainya tidak berpengaruh terhadap jum!ah pekerja maksimum yang dibutuhkan pada suatu waktu tertentu. Untuk mengurangi waktu tunggu pada kegiatan CW dan BM, kedua kegiatan tersebut dapat dijadwalkan selambat mungkin. Jumlah maksimum tenaga kerja yang dibutuhkan adalah sebanyak 113 orang, hal ini terjadi apabila kegiatan CD dimuiai pada jam ke-6.436 (setelah kegiatan TL selesai) dan waktu penyelesaian pekerjaan akan mundur selama 3 .317 jam atau diselesaikan pada jam ke-13.129. Dengan model ini sebanyak 10 orang pekerja harus lembur atau ada penambahan jam kerja sebesar 5 jam. Jumlah maksimum tenaga ke1ja yang dibutuhkan adalah 85 orang, apabila kegiatan CD dimulai pada jam k<::-6.673 (setelah kegiatan RM selesai), hanya menggunakan 1 (satu) mesin slicing dari dua mesin slicing dan menggunakan 2 ( dua) mesin sterilisasi dari 4 ( empat) mesin sterilisasi, dengan asumsi bahwa setiap pekerja dapat me!akukan semua peke1jaan. Waktu penyelesaian pekerjaan akan mundur selama 6.208 jam atau diselesaikan pada jam ke-16.200. Dengan model ini sebanyak 52 orang harus lembur atau ada penambahan jam kerja sebesar 6 jam.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137574
Appears in Collections:UT - Agricultural and Biosystem Engineering

Files in This Item:
File SizeFormat 
F01anu1.pdf
  Restricted Access
1.91 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.