Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137495
Title: Amphibian diversity in Bukit Barisan Selatan National Park, Lampung-Bengkulu
Authors: Kusrini, Mirza Dikari
Kartono, Agus Priyono
Ul-Hasanah, Adininggar Ulfa
Issue Date: 2006
Publisher: IPB University
Abstract: Sebagai bagian dari keanekaragaman Indonesia, amfibi berperan secara ekologis dan ekonomis. Seperti organisme lainnya, keberadaan amfibi tergantung pada habitatnya. Sumatra memiliki sekitar 110 jenis amfibi. Tetapi, penelitian amfibi di Sumatra masih sedikit dan tidak menyeluruh. Saat ini belum ada data lengkap mengenai keanekaragaman amfibi Sumatra. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) adalah salah satu kawasan konservasi yang merupakan habitat untuk beberapa jenis mamalia yang dilindungi. Herpetofauna TNBBS tidak dianggap sebagai spesies kunci dalam pengelolaan kawasan. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari komposisi jenis amfibi di TNBBS, membandingkan keanekaragaman jenis amfibi di habitat yang tidak terganggu dan terganggu, serta mempelajari aktivitas, morfologi dan ketidaknormalan morfologis pada amfibi di TNBBS. Pengumpulan data dilapangan dilakukan di TNBBS pada bulan Agustus sampal Oktober 2005 dan November 2005 sampai Januari 2006. Analisis data dilakukan di Bagian Herpetofauna LIPI dan Laboratorium Ekologi Satwaliar Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Institut Pertanian Bogor. Alat yang digunakan dibagi menjadi alat pembuatan jalur (meteran, kompas, GPS, flagging tape), koleksi dan identifikasi spesimen (senter, kantong plastik, jam, alat tulis, panduan identifikasi amfibi, caliper, timbangan pegas, formalin, alkohol, botol spesimen, kapas, jarum suntik, kertas label, kaca pembesar), pengamatan kondisi habitat (termometer, pHmeter, bola ping pong, densiometer) dan alat dokumentasi. Data amfibi dikumpulkan dengan metode Visual Encounter Survey pada jalur sungai dan darat di habitat tidak terganggu dan terganggu. Data yang dikumpulkan adalah data amfibi (jenis, jumlah individu, jenis kelamin, snout-vent length atau SVL., berat, ketidaknormalan morfologis) dan data habitat (kondisi cuaca, penutupan tajuk, suhu udara, kelembaban udara, ketinggian dan konsidi sungai). Analisis data dilakukan untuk menghitung keanekaragaman jenis (H'), kemerataan (E) dan indeks nilai penting (INP). Hubungan antara karakteristik habitat dan keanekaragaman jenis diuji dengan -T. Kemiripan habitat dihitung dengan korelasi Pearson dan kemudian dibuat menjadi suatu cluster. Dimorfisme seksual dianalisis secara deskriptif dan diuji dengan uji-T. Ketidaknormalan morfologis dianalisis secara deskriptif. Perhitungan dan analisis statistik dilakukan dengan software Microsoft Excel dan SPSS 12.0. Penelitian dilakukan pada empat tipe habitat (sungai tidak terganggu, darat tidak terganggu, sungai terganggu dan darat terganggu) pada lima lokasi di TNBBS (Way Canguk, Kubu Perahu, Way Sepuntih, Linau dan Ranau). Lokasi beragam dalam ketinggian dari 50 sampai 1200 m.dpl. Habitat beragam dari dataran rendah sampai dataran tinggi dengan penutupan lahan berupa hutan, sawah, kebun, hutan bekas tebangan dan kebakaran. Persen penutupan tajuk rata-rata di habitat tidak terganggu adalah 82.91% dan di habitat terganggu sebesar 62.28%. Suhu udara di habitat tidak terganggu berkisar dari 20.01°C sampai 25.36°C, sedangkan di habitat terganggu berkisar dari 19.46°C sampai 25.77°C. Kelembaban udara berkisar dari 91-99% di habitat tidak terganggu dan berkisar antara 84-99% di habitat terganggu. Lebar rata-rata sungai yang diamatiadalah 4.87 m. Kecerahan air dan pH termasuk dalam kisaran normal yang dapat mendukung kehidupan katak. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137495
Appears in Collections:UT - Conservation of Forest and Ecotourism

Files in This Item:
File SizeFormat 
E06auu.pdf
  Restricted Access
16.78 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.