Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137475
Title: Pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga terhadap GAKI dan garam beriodium di Daerah Endemik GAKI
Authors: Djamaludin, M.D.
Karsin, Emmy S.
Adil, Muhammad
Issue Date: 2001
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keadaan sosial ekonomi keluarga, pengetahuan, sikap, dan perilakunya terhadap GAKI dan garam beriodium di Daerah Endemik Ringan (DER) dan Daerah Endemik Berat (DEB). Penelitian dilakukan di dua kecamatan endemik GAKI di Kabupaten Bone yaitu Kecamatan Bontocani (Endemik Ringan) dan Kecamatan Mare (Endemik Berat) pada bulan April sampai dengan Juni 2001. Sejumlah 176 (DER = 90, dan DEB = 86) contoh keluarga diambil secara acak sistematik dari keluarga murid di enam SD sampel pemetaan GAKY tahun 1997. Data yang dikumpulkan adalah data primer yang meliputi: karakteristik contoh (umur, pendidikan, pekerjaan KK, pendapatan per kapita, dan besar keluarga); pengetahuan, sikap, dan perilaku (kebiasaan dan penggunaa garam beriodium) keluarga terhadap GAKI dan garam beriodium; dan data sekunder meliputi: data demografi dan geografi Kabupaten Bone. Alat bantu pengumpulan data adalah kuesioner dan formulir. Analisis data menggunakan komputer dengan program Microsoft Excel dan SPSS for Windows. Karakteristik contoh berturut-turut pada DER dan DEB adalah sebagai berikut: umur contoh rata-rata 35 tahun dan 37 tahun, tinggi badan rata-rata 152,79 cm dan 155,58 cm, tingkat pendidikan 90,0% dan 82,6% adalah rendah, pekerjaan KK 90,0% dan 82,6% adalah petani, pendapatan per kapita Rp32.000-Rp101.000 dan jumlah anggota keluarga keduanya adalah lima orang. Uji statistik (T-test) menunjukkan bawah tinggi badan, dan tingkat pendapatan per kapita berbeda nyata pada a=0,01 (p<0,01); jumlah anggota keluarga berbeda nyata antar kedua daerah. Rata-rata tingkat pendapatan per kapita pada keluarga yang menggunakan garam beriodium di DER adalah Rp33.960 lebih rendah dibanding pada DEB yakni sebesar Rp92.620. Perbedaan ini nyata pada taraf 0,01 (p=0,000). Rata-rata tinggi badan contoh pada keluarga yang menggunakan garam beriodium di DER adalah 153,0 cm lebih rendah dibanding di DEB yang mencapai 155,0 cm. Perbedaan ini nyata pada taraf 0,01 (p=0,000). Rata-rata jumlah anggota keluarga di DER adalah lebih dari lima orang dan lebih tinggi dibanding di DEB dengan jumlah anggota keluarga kurang dari lima orang. Perbedaan ini nyata pada taraf 0,1 (p=0,073). Jumlah garam yang digunakan dalam sehari untuk keluarga di DER rata-rata 6,03 gram, lebih tinggi dibanding pada DEB yang hanya 5,74 gram. Perbedaan ini nyata pada taraf 0,05 (p=0,020). Frekuensi penggunaan garam beriodium dalam sehari pada keluarga di DER rata-rata 2,33 kali, sedikit lebih rendah dari keluarga di DEB dengan rata-rata penggunaan 2,44 kali, namun dari hasil uji statistik tidak berbeda nyata.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137475
Appears in Collections:UT - Nutrition Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
A01mad.pdf
  Restricted Access
15.8 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.