Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137421| Title: | Keanekaragaman jenis dan pola penggunaan ruang bertengger kelelawar di beberapa gua di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur |
| Authors: | Santosa, Yanto Sunkar, Arzyana Rianti, Indri Puji |
| Issue Date: | 2006 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Bangsa kelelawar menipakan satu-satunya anggota kelas mamalia yang dapat terbang. Kelelawar termasuk dalam ordo Chiroptera yang dibedakan atas jenis makanannya kedalam dua sub ordo, yaitu sub ordo Microchiroptera (pemakan serangga) dan Megachiroptera (pemakan buah dan nektar). Kelelawar di dunia ditemukan sebanyak 977 jenis dimana sebanyak 21% terdapat di Indonesia (205 jenis), dimana salah satu habitatnya adalah gua yang dihuni oleh lebih dari 50% Microchiroptera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kelelawar penghuni gua, menduga populasi setiap jenis, mengetahui karakteristik gua yang dihuni kelelawar dan menganalisis fenomena kohabitasi dalam penggunaan gua oleh setiap jenis kelelawar gua di Taman Nasional Alas Purwo. Pemetaan gua dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik gua dan pengukuran suhu dan kelembaban dilakukan untuk mengetahui karakteristik mikroklimat gua. Penangkapan kelelawar untuk dijadikan spesimen dilakukan untuk identifikasi jenis menggunakan buku panduan lapang dan dianalisis lebih lanjut di Museum Zoologi LIPI Cibinong. Pendugaan populasi kelelawar dilakukan dengan menggunakan metode sampling luas yaitu dengan mengukur proyeksi luas hunian aktual kelelawar yang diproyeksikan dari langit-langit tempat bertengger kelelawar terhadap lantai gua yang dianggap datar. Pola sebaran spasial diketahui dengan menggunakan indeks dispersal (ID) dengan 3 kriteria uji yaitu seragam, acak dan kelompok. Ukuran keanekaragaman yang digunakan yaitu indeks kekayaan Margallef, indeks keragaman Shannon Wiener, indeks kemerataan dan indeks dominasi. Dati 12 gua yang diteliti hanya 8 yang dihuni oleh kelelawar dan ditemukan sebanyak 13 spesies dimana empat diantaranya diantaranya tidak dihuni kelelawar. Gua-gua yang dihuni kelelawar memiliki rata-rata suhu dan kelembaban yang lebih tinggi (26,22+2,56°C dan 90,457,16%) dari gua-gua yang tidak dihuni kelelawar (25,85±2,42°C dan 86,5±10,89%). Jenis kelelawar yang memiliki populasi terbanyak yaitu Rousettus leschenaulti (6356 individu). R celebensis merupakan jenis yang paling sering ditemukan. M. Spasma dan H. ater merupakan satwa spesifik karena masing-masing hanya di temukan di satu gua dan merupakan penghuni tunggal gua tersebut. Sedangkan gua yang memiliki jumlah jenis terbanyak yaitu Gua Dobol I. Sebagian besar jenis kelelawar tersebar secara mengelompok di dalam gua. Fenomena kohabitasi terjadi digua-gua yang dihuni oleh lebih dari satu jenis kelelawar. R. Leschenaulti dan Taphozous sp di Gua Dobol I memiliki pemisahan dalam memilih lokasi bertengger. Fenomena kohabitasi juga terjadi di Gua Istana, Mangleng dan Empat lima oleh R. celebensis terhadap H. larvatus dan R. creaghi yang menempati suatu gua. Setiap jenis kelelawar memiliki tipe pemilihan bentuk atap gua yang berbeda. Jenis R celebensis memiliki kecenderungan preferensi dalam pemilihan letak bertengger karena ditemukan pada formasi koloni dan bentuk atap gua yang sama di 4 gua yang dihuninya. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137421 |
| Appears in Collections: | UT - Conservation of Forest and Ecotourism |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| E06ipr.pdf Restricted Access | 20.07 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.