Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137340| Title: | Uji toksisitas zat ekstraktif kayu kopo (Eugenia cymosa LAMK.) dan kiseuheur (Antidesma tetrandrum BL.) menggunakan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) |
| Authors: | Syafi'i, Wasrin Sari, Rita Kartika Juliasman |
| Issue Date: | 2006 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Indonesia merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia. Salah satu sumber daya hayati yang belum teroptimalkan untuk dieksplorasi dan dimanfaatkan adalah jenis pohon yang berpotensi sebagai obat. Di hutan alam kawasan Gunung Salak Jawa Barat ditemukan 112 jenis yang diduga mempunyai potensi tumbuhan obat. Kopo (E. cymosa) dan kiseuheur (A. tetrandrum) termasuk didalamnya karena mengandung senyawa alkaloid, flavonoid dan terpenoid yang merupakan kelompok senyawa bioaktif antikanker (Sugiana 2003). Metode yang digunakan adalah Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) yaitu menguji ekstrak dari bagian tumbuhan terhadap larva udang Artemia salina Leach. Metode ini peka terhadap bahan uji, waktu siklus yang lebih cepat, mudah dibiakkan, dan harganya murah. Hasil pengamatan dari uji ini adalah dari nilai LCso (Lethal Concentration 50%). Hasil uji BSLT tersebut berkorelasi positif dengan sifat antikanker senyawa- senyawa kimia yang dikandung oleh bahan uji (Meyer et al. 1982). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan zat ekstraktif dalam kulit kayu bagian dalam (inner bark) dan kayu teras dari bagian cabang kayu kopo (E. cymosa) dan kiseuheur (A. tetrandrum) yang larut dalam pelarut aseton dan hasil fraksinasi n-heksana dan etil asetat-nya, serta menguji toksisitas ekstrak tersebut melalui pengujian BSLT terhadap larva A. salina untuk mengetahui aktivitas antikankernya. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap yaitu, tahap ekstraksi dengan pelarut aseton dan fraksinasi dengan pelarut n-heksan dan etil asetat. Selanjutnya ekstrak dan fraksinya diuji toksisitasnya terhadap larva udang A. salina, dan data mortalitas diolah dengan menggunakan analisis probit untuk mendapatkan nilai LC50- Apabila LCso <30 ppm maka ekstrak digolongkan sangat toksik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan zat ekstraktif yang larut aseton dalam inner bark dan teras bagian cabang kayu kopo (E. cymosa) adalah 6.68% dan 0.74%, sedangkan kayu kiseuheur (A. tetrandrum) mengandung ekstrak aseton sebanyak 9.62% untuk bagian inner bark-nya dan 3.71% untuk bagian teras cabangnya. Ekstrak aseton inner bark dalam dan teras cabang kayu kopo mengandung fraksi n-heksan, etil asetat dan residu berturut-turut sebesar 3.76%; 0.20%; 1.12% dan 0.25%; 0.05%; 0.26%. Sedangkan ekstrak aseton inner bark dan teras cabang kayu kiseuheur mengandung fraksi n-heksan, etil asetat dan residu berturut-turut sebesar 0.35%; 0.15%; 7.26% dan 0.09%; 0.08%; 2.68%. Berdasarkan klasifikasi aktivitas biologis, ekstrak aseton dan fraksi terlarutnya (n- heksan, etil asetat, residu) kulit dan teras dari kayu kopo dan kiseuheur bersifat toksik terhadap larva A. salina. Fraksi yang menunjukkan sifat sangat toksik adalah: fraksi etil asetat inner bark kopo (LC50 29.77 ppm), fraksi n-heksan kiseuheur (LC50 10.43 untuk inner bark dan LCso 12.48 ppm untuk teras) dan fraksi etil asetat teras kiseuheur (LCso 27.12 ppm). Fraksi-fraksi tersebut merupakan fraksi teraktif yang memiliki potensi mengandung senyawa bioaktif anti kanker. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengisolasi dan mengidentifikasi komponen senyawa bioaktif dari fraksi teraktif etil asetat inner bark kopo dan teras kiseuheur serta fraksi n-heksan inner bark dan teras kiseuheur terhadap A. salina, agar diketahui senyawa bioaktif yang diduga mengandung potensi antikanker dalam ekstrak tersebut. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137340 |
| Appears in Collections: | UT - Forestry Products |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| E06jul.pdf Restricted Access | 14.9 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.