Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137318
Title: Analisis permintaan cabai (Capsicum spp.) oleh restoran Padang di Kota Bogor
Authors: Putri, Eka Intan Kumala
Manda, Habrianto
Issue Date: 2006
Publisher: IPB University
Abstract: Salah satu jenis restoran di Kota Bogor yang diduga cukup dominan dalam hal permintaan cabai adalah Restoran Padang. Restoran ini mempunyai ciri khas masakan yang banyak memakai santan, berbumbu dan terasa pedas, sehingga kebutuhan cabainya mencajol dibandingkan restoran lainnya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis karakteristik usaha dan pola permintaan cabai oleh Restoran Padang di Kota Bogor (2) Menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan cabai oleh Restoran Padang di Kota Bogor (3) Menganalisis elastisitas permintaan cabai oleh Restoran Padang di Kota Bogor. Penelitian dilakukan di Kota Bogor dari bulan April-Mei 2006. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah area cluster sampling dan total sampel adalah 32 restoran. Data yang diperoleh melalui wawancara dengan pengelola atau karyawan restoran diolah secara dekskriptif untuk menggambarkan karakteristik usaha dan pola permintaan cabai oleh Restoran Padang. Sedangkan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan cabai merah, cabai hijau dan cabai rawit oleh Restoran Padang maka dilakukan analisis regresi liner berganda. Selain itu juga dilakukan penghitungan elastisitas untuk mengetahui besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap permintaan. Faktor- faktor yang diduga mempengaruhi permintaan cabai merah, cabai hijau dan cabai rawit adalah harga setiap jenis cabai (X₁), rata-rata harga jual masakan (X2), omzet penjualan (X3), proporsi belanja setiap jenis cabai terhadap total belanja kebutuhan (X4), jumlah masakan (X5) dan skala usaha (D). Sebanyak 12 restoran (37,5 persen) mempekerjakan karyawan dengan jumlah 5-10 orang, 23 restoran (71,9 persen) tidak memberikan gaji bulanan kepada karyawannnya, tetapi berdasarkan konsep bagi hasil, 19 restoran (59,4 persen) mengatur jam kerja karyawannya berdasarkan shift dan 21 restoran (65,6 persen) menerapkan ketentuan pemakaian seragam kerja bagi karyawannya. Selain itu, 26 restoran (81,3 persen) memiliki tempat usaha dengan status sewa, 13 restoran (40,6 persen) telah menjalankan usaha (bisnis)nya kurang dari lima tahun, 20 restoran (62,5 persen) mempunyai outlet atau cabang usaha di lokasi lain, 12 restoran (37,5 persen) memulai usahanya dengan investasi tiga pemilik modal. Umumnya restoran melakukan pembukuan keuangan usaha dan 25 restoran (78,1 persen) memiliki dapur yang tergabung dengan bangunan/tempat usaha. Sebanyak 16 restoran (50 persen) mempunyai kapasitas pengunjung antara 5-10 buah meja, delapan restoran (25 persen) menyediakan 15-30 buah kursi, empat restoran (12,5 persen) melengkapi tempat usahanya dengan ruangan AC, lima restoran (15,6 persen) mempunyai mobil operasional dan dua restoran (6,3 persen) memiliki sepeda motor.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137318
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A06hma2.pdf
  Restricted Access
26.57 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.