Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137298
Title: Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tangkapan ikan nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat
Authors: Fariyanti, Anna
Nasution, Dahula
Issue Date: 2006
Publisher: IPB University
Abstract: Prospek perkembangan, perikanan Indonesia di masa mendatang sangat cerah, hal ini dikarenakan sektor perikanan tangkap di dunia dianggap sudah jenuh, karena banyak di negara-negara lain telah melampaui hasil maksimum lestari (maximum sustainable yield) seperti temuan O'Rourke untuk seluruh ikan di Amerika Serikat, Gallastegui untuk wilayah Spanyol, Henderson untuk wilayah Jepang. Untuk Indonesia, pada tahun 2001 tangkapan ikan laut sebesar 4.246.590 ton dengan potensinya sebesar 6.600.000 ton atau tingkat pemanfaatannya baru mencapai 64 persen dari potensi yang ada. Tingkat produksi perikanan Indonesia hanya mampu menempati peringkat ke-5 negara-negara di dunia pada sektor produksi hasil tangkapan ikan, ironisnya Indonesia adalah negara dengan perairan laut terluas di dunia. Dalam rangka mendukung dan menunjang keberhasilan pembangunan perikanan nasional, pemerintah telah membangun prasarana pelabuhan perikanan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Kelautan dan Perikanan, diharapkan menjadi tumpuan dalam meningkatkan produksi perikanan Tangkap. Penelitian ini dilakukan di PPN Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Tangkapan ikan nelayan PPN Palabuhanratu dipengaruhi oleh aktivitas perikanan tangkap, ini terlihat dari perkembangan usaha perikanan sebelum dan setelah dibukanya kolam baru yang memungkinkan penambahan unit dan jenis kapal yang berdomisili di PPN Palabuhanratu. Perkembangan usaha perikanan ini berdampak pada pengembangan wilayah penangkapan yang lebih luas dengan kemampuan darmaga baru sebagai tambat kapal perikanan yang berkapasitas lebih. Melihat jenis usaha perikanan dan karakteristiknya, bukan tidak timbul masalah setelah dibukanya kolam baru. Untuk usaha perikanan perahu motor tempel (PMT) yang melakukan penangkapan di perairan dangkal di sekitar teluk Palabuhanratu, masalah yang timbul seperti banyaknya armada beroperasi di wilayah penangkapan yang sama, keterbatasan mesin menjangkau daerah yang lebih jauh, dan fluktuasi biaya operasional melaut khususnya harga solar yang membebani nelayan golongan masyarakat miskin. Sedangkan kapal motor (KM) < 10GT (Gross Tonnage) dengan wilayah penangkapan yang mencapai Ujung Kulon, menghadapi kendala seperti wilayah penangkapan yang sama dengan nelayan PMT dan nelayan di Ujung Kulon, Banten, juga biaya solar yang tinggi, serta ukuran kapal yang terbatas. Dilain pihak nelayan KM > 10GT berorientasi pada ikan-ikan yang bernilai ekonomis tinggi, sehingga daerah penangkapannya pun di perairan lepas pantai dan ke Samudera Hindia memiliki kendala besarnya pengeluaran dikarenakan harga solar yang terus fluktuatif serta ketersediaan alat tangkap dan sukucadangnya di PPN Palabuhanratu. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137298
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A06dna.pdf
  Restricted Access
22.15 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.