Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137178
Title: Amobilisasi desaturase dari Absidia corymbifera menggunakan serbuk tulang sapi dan zeolit
Authors: Syamsu, Khaswar
Panji, Tri
Fathurachman, Imam
Issue Date: 2002
Publisher: IPB University
Abstract: Desaturase mengkatalisis perubahan asam lemak jenuh menjadi asam lemak tak jenuh tunggal atau asam lemak tak jenuh tunggal menjadi asam lemak tak jenuh majemuk. Enzim desaturase termasuk enzi...: intraseluler yang bersifat tidak stabil dalam jangka waktu yang lama. Amobilisasi merupakan proses pengikatan enzim yang bertujuan untuk mempertahankan aktivitas enzim serta memudahkan dalam pemisahan enzim dengan produk. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan metode amobilisasi yang tepat dengan aktivitas desaturase yang maksimal dan stabilitas enzim yang paling baik. Enzim desaturase didapatkan dari penghancuran biomassa A. corymbifera dengan blender. Pemisahan enzim dari biomassa dilakukan dengan sentrifugasi. Amobilisasi enzim dilakukan dengan pengikatan enzim secara adsorpsi pada padatan pendukung tulang sapi dan zeolit. Hasil amobilisasi menggunakan tulang lebih unggul dibandingkan zeolit dengan banyaknya protein yang terserap sebesar masing-masing 30,90% dan 22.18% dari protein dalam larutan enzim. Aktivitas desaturase amobil untuk pemakaian berulang menghasilkan nilai yang cukup stabil pada zeolit yaitu 0.12 g 12/100 g CPO.mg enzim amobil.menit dari ulangan ke-1 hingga ulangan ke-5, sedangkan pada tulang mengalami kestabilan setelah ulangan ke-2 hingga ulangan ke-5 sebesar 0.08 g 12/100 g CPO.mg enzim amobil.menit. Pemakaian sistem sinambung untuk aktivitas desaturase amobil memperlihatkan kondisi kesetimbangan baik tulang maupun zeolit dengan aktivitas masing-masing sebesar 0.12 dan 0.09 g 12/100 g CPO.mg enzim amobil menit. Aktivitas yang stabil dari mulai jam ke-0 hingga jam ke-5 pada sistem sinambung diduga akibat telah tercapainya kesetimbangan antara enzim dan padatan pendukung. Enzim amobil dalam tulang memiliki kestabilan dalam penyimpanan pada suhu ruang (25°C) hingga 72 jam dengan aktivitas sisa 0.13 g 12/100g CPO.mg enzim amobil menit. Zeolit mampu mempertahankan aktivitas enzim, namun tidak sebaik tulang dengan waktu stabil hingga 48 jam dan aktivitas sisa 0.30 g 12/100 g CPO.mg enzim amobil.menit. Proses amobilisasi berhasil meningkatkan aktivitas desaturase. Aktivitas desaturase maksimal pada tiap padatan adalah sebesar 1.17 dan 1.58 g 12/100 g CPO.img enzim amobil.menit masing-masing untuk tulang dan zeolit, yang dicapai pada penyimpanan selama 18 jam. Tingginya nilai aktivitas enzim diduga akibat berkurangnya kadar air dalam padatan sehingga sisi aktif enzim lebih banyak yang bereaksi dengan CPO. Aktivitas yang tinggi hanya dapat dipertahankan sampai jam ke-24, dimana terjadi penurunan aktivitas pada pengujian berikutnya. Berdasarkan analisis gas kromatografi jenis, desaturase yang berhasil diamobilisasi adalah A desaturase. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan kadar asam linoleat (C18:2) pada CPO yang telah diinkubasi dengan enzim amobil menggunakan padatan tulang dan zeolit.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137178
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F02ifa.pdf
  Restricted Access
13.35 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.