Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137173
Title: Survei Tata Laksana Anestesi Oleh Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Di Provinsi DKI Jakarta Dan Jawa Barat
Other Titles: A Survey Of Small Animal Veterinarian Regarding Current Anesthesia Management At DKI Jakarta And West Java Province
Authors: Soehartono, R. Harry
Siswandi, Riki
Khalifah, Hadid
Issue Date: 2024
Publisher: IPB University
Abstract: Anestesi merupakan salah satu aspek penting dalam dunia kedokteran hewan, digunakan untuk restrain, diagnostik, dan prosedur operasi. Manajemen anestesi yang lebih aman dan monitoring yang lebih baik pada hewan kecil dapat dilakukan karena kemajuan teknologi. Pertimbangan ekonomi biasanya tidak terlalu penting bagi pemilik hewan kecil, oleh karena itu praktik modern mampu meningkatkan manajemen anestesi yang lebih baik, sebanding dengan yang digunakan pada manusia. Anestesi mencakup empat fase yaitu: praanestesi/pramedikasi, induksi, pemeliharaan/maintenance, dan pemulihan/recovery. Kurikulum pendidikan kedokteran hewan di Indonesia mengenai anestesiologi perlu ditingkatkan secara mendalam. Keterbatasan peralatan dan agen anestesi juga masih menjadi masalah utama dalam praktik, sehingga pilihan yang dapat digunakan oleh dokter hewan praktisi di Indonesia bergantung dengan ketersediaan alat. Akan tetapi, rekomendasi menyarankan penggunaan peralatan dan monitoring yang lebih baik terkait anestesi. Beberapa pedoman mengenai rekomendasi pemeriksaan praanestesi, monitoring anestesi, dan analgesia telah diterbitkan. Pedoman ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan menurunkan risiko kematian pada pasien terkait anestesi. Oleh karena itu, praktik anestesi yang tepat menggunakan pengetahuan dan peralatan terkini sangat penting dalam praktik veteriner. Beberapa studi tata laksana anestesi pada hewan kecil telah dilaksanakan di beberapa negara. Hingga saat ini belum ada informasi tentang bagaimana anestesi hewan kecil dipraktikkan di Indonesia. Peningkatan edukasi mengenai anestesi pada hewan kecil merupakan komponen yang penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dokter hewan praktisi mengenai manajemen dan tata laksana anestesi, sehingga dapat menurunkan risiko kematian akibat anestesi, serta memberikan keamanan dan kenyamanan baik pada pasien maupun dokter hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemahaman dan tata laksana anestesi meliputi teknik, pilihan obat, aspek manajemen anestesi, pemeriksaan praanestesi, analgesia, dan monitoring anestesi yang telah dilakukan oleh dokter hewan praktisi hewan kecil di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat. Penelitian dilakukan di klinik hewan di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, pada tanggal 10 Mei hingga 10 Agustus 2023. Studi ini ditujukan pada dokter hewan praktisi di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat. Data dokter hewan praktisi di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat diperoleh dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia dengan jumlah populasi sebanyak 1049 orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah probability sampling yaitu dengan metode simple random sampling. Penentuan jumlah responden pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin. Pada batas kesalahan 5,4%, sebanyak 260 sampel digunakan dalam studi ini. Metodologi penelitian ini menggunakan survei berupa pengisian kuisioner yang terdiri atas 62 pertanyaan berupa pilihan ganda dan skala Likert yang dibagi menjadi 4 kategori; selalu (>70%), sering (40-70%), jarang (<30%), dan tidak pernah. Klasifikasi pertanyaan berupa identitas responden, pertanyaan umum terkait anestesi, prosedur anestesi, agen anestetikum, anestesi inhalasi, dan topik pendidikan berkelanjutan terkait anestesi. Survei hanya dapat diisi satu kali oleh tiap responden (tidak dapat dilakukan berulang). Kriteria responden adalah semua dokter hewan praktisi di klinik hewan. Informasi responden berisi nama dokter hewan, jenis kelamin, tahun kelulusan, dan pengalaman kerja di klinik. Kuesioner diberikan pada 10 Mei hingga 10 Agustus 2023, dan pengingat melalui email dikirim pada 20 Juli 2023. Responden diundang untuk berpartisipasi secara sukarela melalui media sosial, email dan kunjungan langsung. Kuesioner dapat diisi oleh semua dokter hewan praktisi yang praktik di setiap klinik hewan. Tidak ada pembatasan jumlah responden yang dapat mengisi kuesioner di setiap klinik hewan. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan. Hasil uji menunjukkan semua pertanyaan terbukti valid dan reliabel. Selanjutnya, respons survei dipindahkan ke aplikasi Microsoft Excel. Tanggapan untuk setiap pertanyaan dikumpulkan dan dilaporkan sebagai bilangan bulat dan persentase dari jumlah total responden untuk setiap pertanyaan. Jawaban teks bebas untuk pertanyaan ditafsirkan, dan kemudian diringkas. Analisis data yang dilakukan adalah uji deskriptif dari tanggapan oleh setiap responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden melakukan ≤5 kasus anestesi per minggu pada anjing (76,9%) dan kucing (36,2%). Pemeriksaan fisik praanestesi dilakukan oleh >96% responden. Pemeriksaan sel darah dan biokimia darah pada pasien hewan tua juga dilakukan >70% responden. Pramedikasi selalu diberikan pada anjing (66,2%) dan kucing (63,5%). Pemasangan iv catheter selalu diberikan pada 41,2% anjing dan sering pada 38,5% kucing. Sebagian responden (>47%) tidak menggunakan intubasi endotrakeal. Atropin menjadi agen pramedikasi yang banyak digunakan (>88%). Agen induksi yang banyak digunakan adalah ketamin (>34%), sedangkan agen maintenance adalah isofluran (43,5%) pada anjing dan ketamin (37,3%) pada kucing. Meloxicam (>57%) menjadi analgetikum yang banyak digunakan. Sebagian responden (>50%) belum menggunakan breathing system dan vaporizer sebagai bagian dari mesin anestesi. Alat monitoring anestesi yang banyak digunakan adalah termometer (89,6%) dan pulse oksimeter (38,8%). Topik pendidikan berkelanjutan yang dipilih oleh responden diantaranya adalah monitoring anestesi (28,1%), cardiopulmonary resuscitation (25,8%), dan manajemen rasa nyeri (18,1%). Responden dinilai sudah mengikuti tata laksana anestesi sesuai dengan rekomendasi, akan tetapi perlu dilakukan peningkatan edukasi melalui pendidikan berkelanjutan mengenai anestesi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137173
Appears in Collections:MT - Veterinary Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover.pdf
  Restricted Access
Cover903.54 kBAdobe PDFView/Open
Full teks.pdf
  Restricted Access
Full Text1.64 MBAdobe PDFView/Open
lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran4.7 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.