Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137137
Title: Analisis gender terhadap tingkat keberhasilan proyek penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP) Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat
Authors: Wigna, Winati
Lu'Lu
Issue Date: 2005
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian tentang "Analisis Gender terhadap Tingkat Keberhasilan Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP), Kasus Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat" dilatarbelakangi oleh banyaknya program P2KP yang tidak berhasil di seluruh Indonesia. Selain itu, adanya pemikiran bahwa Program-program pembangunan yang dijalankan pemerintah masih banyak terjadi bias gender atau perempuan hanya dijadikan objek pembangunan tanpa ada upaya untuk memberdayakan mereka. Akibatnya perempuan masih mempunyai posisi tawar yang lebih rendah dibandingkan laki-laki baik pada tataran rumah tangga, masyarakat maupun negara. Tujuan Skripsi ini adalah untuk mempelajari tentang aspek keberhasilan Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) melalui analisis gender, sehingga akses dan kontrol yang dimiliki perempuan dalam program dapat teridentifikasi. Penelitian ini dilakukan di salah satu kelurahan penerima bantuan dana P2KP yaitu di Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat. Jumlah responden diambil sebanyak 30 responden secara acak sederhana (simple random) melalui data kantor P2KP. Untuk menanggulangi kemiskinan di perkotaan, pemerintah menjalankan sebuah program yang disebut dengan Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP). Untuk memperkuat kapasitas perempuan dalam pelaksanaan program, pemerintah mengimbau dalam buku pedoman umum agar pelaku-pelaku P2KP baik pihak penyelenggara, pelaksana maupun pemanfaat agar mengikutsertakan perempuan dalam program ini dan tidak ada pembedaan antara laki-laki dan perempuan. Akan tetapi hasil penelitian menunjukkan bahwa akses perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki, hal ini bukan karena BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) membeda-bedakan jenis kelamin, akan tetapi relasi genderlah yang menyebabkan perempuan menjadi kurang akses. Selain akses yang rendah, kontrol yang dimiliki perempuanpun masih tergolong pada kategori "sedang" artinya kaum ..dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137137
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A05lul.pdf
  Restricted Access
26.92 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.