Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137134
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPutri, Eka Intan Kumala-
dc.contributor.authorRahmawati, Dwi Ratna-
dc.date.accessioned2024-02-01T06:16:54Z-
dc.date.available2024-02-01T06:16:54Z-
dc.date.issued2005-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137134-
dc.description.abstractSektor pertanian mempunyai peranan penting di dalam pembangunan ekomi. Terbukti sampai tahun 2004, sektor pertanian masih memiliki kontribusi ya cukup besar dalam perekonomian nasional. Tahun 2002-2004 pertumbuhan seor pertanian semakin meningkat meskipun tingkat pertumbuhannya relatif lavat. Pada tahun 2002 laju pertumbuhannya adalah 2,8, pada tahun 2003 laju pumbuhannya adalah 3,1 sedangkan untuk tahun 2004 laju pertumbuhannya alah 3,2 Sektor pertanian yang pada kenyataannya adalah sektor utama rekonomian nasional selama ini hanya dipandang sebagai sektor penunjang ktor industri manufaktur yang dianggap menjanjikan pertumbuhan ekonomi. erbagai kebijakan yang diterapkan seringkali hanya menguntungkan sektor adustri saja dan sektor pertanian tetap berada pada kondisi yang kurang nenguntungkan dengan produktivitas dan nilai tambah yang rendah. Pembangunan kawasan agropolitan merupakan hal yang penting diperlukan. Hal ini mengingat tingginya potensi di kawasan pedesaan yang sangat potensial untuk dimanfaatkan bagi keberhasilan pembangunan (Rivai, 2003). Pengembangan kawasan agropolitan Kabupaten Magelang tertuang di dalam Surat Keputusan- Bupati Magelang Nomor 188.4/410/KEP/16/2003. Dalam pengembangan agropolitan diperlukan kualitas SDM yang baik, tetapi kenyataannya kualitas SDM yang rendah di pedesaan menyebabkan kemampuan yang rendah pula dalam meningkatkan nilai tambah. Begitu pula dengan masyarakat petani yang ada di Kabupaten Magelang. Program pengembangan kawasan agropolitan memerlukan strategi dalam pengembangannya. Hal ini penting dilakukan mengingat masih terbatasnya anggaran untuk program pengembangan kawasan agropolitan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembangunan pertanian sebelum dan ketika agropolitan dicanangkan, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesiapan masyarakat petani dalam mengembangkan agropolitan dan strategi pemerintah daerah dalam mengembangkan agropolitan di Kabupaten Magelang. Penelitian ini dilakukan di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Pakis, Grabag dan Sawangan Kabupaten Magelang. Lokasi tersebut dipilih secara sengaja dikarenakan di daerah tersebut dikembangkan agropolitan. Pemilihan sampel untuk faktor kesiapan masyarakat petani dalam mengembangkan agropolitan dipilih secara accidental sampling dengan masing-masing kecamatan 40 orang. Pengambilan sampel secara accidental sampling maksudnya pengambilan unsur sampel secara sembarangan sampai terpenuhi jumlah yang diinginkan. Untuk strategi pengembangan dipilih secara sengaja dan jumlah sampel yaitu dua orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan secara deskriptif untuk menganalisis pembangunan pertanian sebelum dan ketika agropolitan dicanangkan. Analisis kuantitatif dengan model regresi logistik untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPertanianid
dc.subject.ddcJawa Tengahid
dc.subject.ddcMagelangid
dc.titleFaktor kesiapan masyarakat petani dan strategi pengembangan agropolitan : studi kasus:Kecamatan Pakis, Kecamatan Grabag dan Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengahid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A05drr.pdf
  Restricted Access
97.38 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.