Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137091
Title: Keragaan 30 hibrida cabai, Capsicun annuum L. dan pendugaan nilai heterosis serta daya gabung tetuanya
Authors: Sujiprihati, Sriani
Yunianti, Rahmi
Undang
Issue Date: 2006
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikabayan Darmaga pada bulan Oktober 2005 hingga Maret 2006. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keragaan, menduga nilai heterosis dan heterobeltiosis 30 hibrida cabai, mempelajari daya gabung umum dan daya gabung khusus enam galur murni cabai serta mendapatkan galur murni yang dapat dijadikan calon tetua untuk pembentukan hibrida unggul baru. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 36 genotipe cabai yang terdiri atas enam galur murni (PSPT C-17, PSPT C-11, Cilibangi 1, Jatilaba, ICPN 7#3 dan ICPN 12#4) serta 30 hibrida hasil persilangan dialel penuh (full diallel cross) antar galur murni. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal yang terdiri atas 36 genotipe cabai dengan tiga ulangan, sehingga diperoleh 108 satuan percobaan. Dalam satu satuan percobaan terdapat 18 tanaman yang diambil enam tanaman sebagai tanaman contoh. Keragaan tanaman dari genotipe-genotipe yang diuji memiliki penampilan buah yang tidak berbeda antara F1 dan resiprokalnya. Galur murni ICPN 7#3 memiliki penampilan buah yang berbeda dengan hasil silangannya (F1), karena ICPN 7#3 memiliki bentuk buah yang kecil menyerupai cabai rawit, sedangkan hasil silangannya mempunyai bentuk buah besar menyerupai cabai besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa heterosis dan heterobeltiosis genotipe yang diuji berbeda-beda. Nilai daya gabung umum (DGU) dan daya gabung khusus (DGK) dari genotipe yang diuji berbeda sangat nyata pada semua peubah yang diamati, sedangkan nilai resiprokal tidak berbeda nyata kecuali pada peubah umur berbunga, umur panen, bobot per buah dan bobot buah per tanaman. Nilai resiprokal yang tidak berbeda nyata menunjukkan tidak terdapat efek maternal. Ragam aditif yang diperoleh lebih besar dari ragam dominan untuk semua peubah yang diamati kecuali peubah tinggi dikotomus dan umur panen, yang mengindikasikan bahwa peran gen aditif lebih besar daripada peran gen dominan. Oleh karena itu, pembentukan hibrida pada populasi ini belum efektif dilakukan. Genotipe PSPT C-11 x Cilibangi 1, PSPT C-17 x Cilibangi 1, PSPT C-11 x Jatilaba, Cilibangi 1 x PSPT C-17, PSPT C-17 x Jatilaba merupakan hibrida terbaik yang memiliki nilai DGK dan produksi tinggi, ukuran buah yang panjang serta umur panen yang lebih cepat (genjah) dibandingkan dengan genotipe yang diuji lainnya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137091
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A06und.pdf
  Restricted Access
13.36 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.