Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137014
Title: Tingkat Keberhasilan Kegiatan Jaringan Komunikasi Pos Penyuluhan Desa di Kabupaten Bekasi Jawa Barat
Authors: Sadono, Dwi
Fatchiya, Anna
Fadhlurrahman, Iqbal
Issue Date: 2024
Publisher: IPB University
Abstract: Perkembangan TIK saat ini mengubah pendekatan pelaksanaan penyuluhan pertanian dari cara konvensional menjadi cara baru dengan memanfaatkan teknologi digital. Pelaksanaan penyuluhan berbasis TIK merupakan strategi yang dicanangkan pemerintah sebagai upaya peningkatan kapasitas SDM pertanian. Pelaksanaan penyuluhan pertanian secara daring tidak didukung dengan jumlah petani yang menggunakan internet, yaitu hanya sebesar 8,88 persen dari potensi penggunaan internet oleh petani sebesar 93,9 persen. Kegiatan penyuluhan pertanian dilaksanakan oleh kelembagaan penyuluhan dari tingkat pusat sampai desa/kelurahan. Kelembagaan penyuluhan di tingkat desa/ kelurahan berbentuk Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes). Posluhdes yang sudah terbentuk di Provinsi Jawa Barat berjumlah 2147 dari total 5962 desa/kelurahan. Pemerintah memberikan dukungan pengembangan Posluhdes berupa bantuan keuangan, tetapi baru 1307 desa/kelurahan yang menerima bantuan tersebut. Kabupaten Bekasi merupakan kabupaten/kota di Jawa Barat yang paling banyak mengembangkan Posluhdes dan menerima bantuan keuangan dengan jumlah 135 desa/kelurahan. Penyuluhan pertanian daring dengan konferensi video menggunakan media online sudah dilaksanakan di Jawa Barat sejak tahun 2017 melalui kegiatan Jaringan Komunikasi Pos Penyuluhan Desa (Jarkomluhdes). Pelaksanaan kegiatan Jarkomluhdes dinilai belum maksimal. Kendala yang dihadapi petani, seperti belum mampu mengoperasikan komputer, perangkat komputer rusak dan tidak bisa difungsikan, jaringan internet kurang stabil di beberapa wilayah, serta masalah internal kelembagaan. Keberhasilan suatu program penyuluhan pertanian dipengaruhi oleh tingkat partisipasi petani. Tingkat partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan daring dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti karakteristik individu, peran penyuluh, peran lembaga pembina, dukungan penyuluhan, ketersediaan sarana dan prasarana, serta literasi digital. Keberhasilan kegiatan Jarkomluhdes belum diketahui secara pasti karena sejauh ini belum ada dokumen evaluasi dari lembaga pembinanya atau penelitian yang menunjukkan tingkat keberhasilan Jarkomluhdes. Dengan demikian, penelitian terkait tingkat keberhasilan Jarkomluhdes penting untuk dilakukan. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis tingkat partisipasi dan tingkat keberhasilan Jarkomluhdes; (2) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat partisipasi dan tingkat keberhasilan Jarkomluhdes; serta (3) menganalisis pengaruh tingkat partisipasi terhadap tingkat keberhasilan Jarkomluhdes. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berupa metode survei dengan menyebar kuesioner yang diperkaya dengan data kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif dengan menetapkan enam variabel independen (karakteristik individu, peran penyuluh, dukungan lembaga, dukungan penyuluhan, ketersediaan sarana dan prasarana, literasi digital), serta dua variabel dependen (tingkat partisipasi dan tingkat keberhasilan kegiatan Jarkomluhdes). Penelitian ini dilakukan sejak bulan Juli sampai September 2023 di 12 desa dalam 5 kecamatan di Kabupaten Bekasi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 132 orang pengurus dan anggota Posluhdes. Sampel diambil dengan cara sensus. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui survei menggunakan kuesioner, wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan penelusuran pustaka. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif yang hasilnya disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan statistik inferensial untuk menganalisis pengaruh antar variabel menggunakan metode PLS dengan aplikasi SmartPLS 3.2.9. Mayoritas responden berada pada usia pertengahan dan masih termasuk usia produktif. Tingkat pendidikan mayoritas responden relatif rendah yang hanya lulus SD dan SMP. Intensitas responden mengikuti pelatihan dan penyuluhan sangat rendah. Luasan lahan yang digarap responden tergolong sangat sempit. Mayoritas responden sudah melakukan usaha tani cukup lama. Mayoritas responden termasuk dalam masyarakat lokalit. Motivasi responden mengikuti kegiatan Jarkomluhdes sangat rendah. Responden menilai peran penyuluh sebagai komunikator, motivator, dan fasilitator termasuk dalam kategori cukup rendah. Dukungan yang diberikan oleh BPP dan Dinas Pertanian dalam pelaksanaan kegiatan Jarkomluhdes dinilai cukup tinggi, sedangkan dukungan yang diberikan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura serta perusahaan swasta (PT. ITN) dinilai cukup rendah. Responden menilai bahwa dukungan penyuluhan berupa kesesuaian materi termasuk kategori cukup tinggi, sedangkan kesesuaian metode dan ketepatan media termasuk dalam kategori cukup rendah. Ketersediaan sarana dan prasarana berupa perangkat pendukung dan sekretariat Posluhdes termasuk dalam kategori rendah, sedangkan jaringan dan kuota internet termasuk dalam kategori cukup tinggi. Literasi digital mayoritas responden berupa keterampilan dan keamanan digital termasuk dalam kategori cukup rendah, sedangkan etika dan budaya digital termasuk dalam kategori cukup tinggi. Tingkat partisipasi responden dalam mengikuti kegiatan Jarkomluhdes, diskusi kelompok, dan mengakses kembali materi Jarkomluhdes termasuk dalam kategori sangat rendah. Begitu pula dengan tingkat keberhasilan Jarkomluhdes dengan indikator tingkat pemahaman materi, tingkat penerapan materi, frekuensi umpan balik, dan jumlah kemitraan termasuk dalam kategori sangat rendah. Peran penyuluh sebagai komunikator, motivator, dan fasilitator, serta ketersediaan sarana dan prasarana berupa perangkat pendukung dan sekretariat Posluhdes berpengaruh signifikan terhadap tingkat partisipasi. Selanjutnya, tingkat partisipasi dalam mengikuti kegiatan Jarkomluhdes, diskusi kelompok, dan mengakses kembali materi Jarkomluhdes berpengaruh signifikan terhadap tingkat keberhasilan kegiatan Jarkomluhdes baik dalam penerapan materi dan umpan balik. Kemudian, ketersediaan sarana dan prasarana berpengaruh tidak langsung dan signifikan terhadap tingkat keberhasilan Jarkomluhdes.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137014
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Lembar Pernyataan, Ringkasan, Lembar Pengesahan, Prakata dan Daftar Isi.pdf
  Restricted Access
Cover1.13 MBAdobe PDFView/Open
I3502211016_Iqbal Fadhlurrahman.pdf
  Restricted Access
Fulltext8.11 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.78 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.