Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136909
Title: Penggunaan pupuk majemuk sebagai sumber hara pada budidaya selada (Lactuca sativa L.) secara hidroponik dengan tiga cara fertigasi
Authors: Widodo, Winarso D.
Suketi, Ketty
Izzati, Imam Rabbul
Issue Date: 2006
Publisher: IPB University
Abstract: Cipta Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penggunaan pupuk majemuk sebagai sumber hara pada budidaya selada (Lactuca sativa L.) secara hidroponik dan mengetahui cara fertigasi yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi selada. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Parung Farm Hidroponik, Parung, Bogor yang berada pada elevasi 100 m dpl pada bulan Desember 2005 sampai dengan bulan April 2006. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor. Faktor pertama adalah larutan hara yang terdiri dari larutan hara A (pupuk hidroponik standar) dan larutan hara B (pupuk majemuk). Faktor kedua adalah sistem fertigasi yang terdiri atas tiga cara fertigasi yaitu fertigasi manual/penyiraman (F1), fertigasi terputus (intermittent) dengan pengatur waktu (F2), fertigasi terus-menerus (F3). Terdapat enam kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak empat kali sehingga ada 24 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 12 tanaman per talang, maka jumlah total tanaman yang ditanam sebanyak 288 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber hara berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Larutan hara A (pupuk hidroponik standar) menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada yang lebih baik dibandingkan larutan hara B (pupuk majemuk). Larutan hara dari pupuk majemuk memiliki kandungan amonium yang tinggi dan kalium yang rendah. Fertigasi dengan otomatisasi efektif meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman selada. Fertigasi terputus (F2) dan terus-menerus (F3) menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada yang lebih baik dibandingkan fertigasi manual/penyiraman (F1). Media arang sekam pada fertigasi terputus dan terus-menerus memiliki aerasi lebih baik dibandingkan media arang sekam pada fertigasi manual/penyiraman karena dipengaruhi oleh sirkulasi larutan hara. Fertigasi terputus lebih efisien dalam penggunaan tenaga, biaya, dan waktu dibandingkan fertigasi terus-menerus dan fertigasi manual/penyiraman.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136909
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A06iri.pdf
  Restricted Access
13.04 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.