Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136828
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMandang, Tineke-
dc.contributor.advisorPramuhadi, Gatot-
dc.contributor.authorAritonang, Rumenti-
dc.date.accessioned2024-01-31T02:23:32Z-
dc.date.available2024-01-31T02:23:32Z-
dc.date.issued2002-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136828-
dc.description.abstractTanah berperan dalam bidang pertanian dan pengaplikasian alat-alat dan mesin pertanian. Tanah sebagai tempat mengaplikasikan alat-alat dan mesin pertanian sebaiknya memiliki kondisi yang sesuai dengan kondisi penggunaan alat dan mesin pertanian tersebut, sehingga alat-alat dan mesin pertanian tidak mudah amblas, tidak mudah terjadi slip, dan efek pemadatan tanah pun dapat dikurangi jika kondisi tanah disesuaikan, dan diperoleh efisiensi yang tinggi. Dalam usaha untuk memperbaiki sifat fisik dan mekanika serta kesuburan tanah diantaranya adalah dengan memberi bahan organik pada tanah, salah satu bahan organik yang telah diperkenalkan pada dunia pertanian adalah bokashi, yang merupakan bahan organik yang difermentasikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlakuan campuran dua jenis bokashi yaitu kotoran ayam dan kotoran sapi pada dua jenis tanah yaitu Latosol dan Podsolik Merah Kuning dalam hubungannya untuk mengurangi pemadatan dan sinkage yang terjadi pada tanah. Pengujian pemadatan tanah yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode Proctor, sedangkan pengujian sinkage dilakukan dalam skala laboratorium dengan menggunakan bak sinkage dan plat dengan ukuran (2,5 x 10) cm. Perlakuan dosis yang digunakan ada tiga yaitu dosis 0 g/m² (kontrol), 625 g/m², 1875 g/m², dan 3750 g/m². Untuk pengujian sinkage terdapat tiga tingkatan kadar air yaitu 5-10% dibawah kadar air kritis (W1), kadar air kritis (W2), dan 5-10% di atas kadar air kritis (W3). Pengaruh bokashi pada tanah Latosol dan Podsolik Merah Kuning dapat mengurangi pemadatan tanah, dalam hal ini di tunjukkan oleh nilai bulk density yang berbeda pada masing-masing dosis. Pada tanah Latosol dengan campuran bokashi kotoran ayam, besar nilai bulk density untuk dosis 0 g/m² adalah 1.260 g/cm³, dosis 625 g/m² adalah 1.247 g/cm³, dosis 1875 g/m² adalah 1.235 g/cm³, dan dosis 3750 g/m² adalah 1.245 g/cm³. Sedangkan pada tanah Podsolik Merah Kuning, besar nilai bulk density untuk dosis 0 g/m² adalah 1.262 g/cm³, dosis 625 g/m² adalah 1.250 g/cm³, dosis 1875 g/m² adalah 1.243 g/cm³, dan dosis 3750 g/m² adalah 1.245 g/cm³. Oleh karena itu dosis yang paling berpengaruh untuk mengurangi proses pemadatan adalah dosis 1875 g/m². Pada pengujian sinkage nilai k dann bervariasi, besar tekanan yang diperlukan juga berbeda-beda untuk setiap dosis. Untuk menghasilkan sinkage sebesar 5 cm, tekanan yang diberikan pada perlakuan bokashi kotoran ayam adalah 1.007 kgf/cm² untuk dosis 625 g/m², 1.283 kgf/cm² untuk dosis 1875 g/m², dan 1.575 kgf/cm² untuk dosis 3750 g/m², sedangkan pada perlakuan bokashi kotoran sapi hanya sebesar 0.807 kgf/cm² untuk dosis 625 g/m², 0.577 kgf/cm² untuk dosis 1875 g/m², dan 0.454 kgf/cm² untuk dosis 3750 g/m². Oleh karena itu dosis yang paling berpengaruh untuk mengurangi sinkage adalah 625 g/m². Hasil analisis persamaan linear sinkage dengan regresi yang cukup tinggi, dapat membuktikan persamaan umum sinkage yaitu PkZ" dengan nilai k = -1 log b - dan dan nilai n 1 =. Jika persamaan umum sinkage diubah ke dalam a bentuk logaritma maka nilai P = k, yang berarti bahwa berapapun besar tekanan yang yang diberikan pada tanah tidak mempengaruhi sinkage yang terjadi. Oleh karena itu nilai k menunjukkan karakteristik fundamental tanah. Nilai n merupakan kemiringan (slope) dari kurva P-Z yang dihasilkan, sehingga jika nilai n < 1 maka log P < log Z, n = 1 maka log P = log Z, dan n >1 maka log P > log Z. Nilai n yang dihasilkan bervariasi tetapi tetap bernilai n < 1, sehingga untuk menghasilkan sinkage tertentu tekanan yang diberikan lebih kecil. Oleh karena itu, nilai n menunjukkan respon sinkage yang terjadi terhadap perubahan tekanan yang diberikan. Respon tersebut dipengaruhi oleh perubahan sifat fisik tanah akibat perlakuan yang diberikan ke dalam tanah, yaitu pemberian berbagai dosis bokashi dan perlakuan kadar air. Semakin tinggi kadar air tanah maka nilai n makin rendah sehingga sinkage yang dihasilkan besar, karena tanah cenderung lunak pada nilai n < 1, hal ini juga dipengaruhi oleh pemberian bokashi pada tanah. Nilai k yang tinggi secara umum dihasilkan pada perlakuan kadar air di bawah kadar kritis (W1), dan pada perlakuan tersebut sinkage yang terjadi kecil.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis kepadatan dan sinkage pada tanah latosol-Darmaga dan podsolik merah kuning-Jasinga dengan berbagai dosis bokashi kotoran ayam dan sapiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Agricultural and Biosystem Engineering

Files in This Item:
File SizeFormat 
F02rar.pdf
  Restricted Access
16.31 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.