Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136818| Title: | Efektivitas pupuk daun growmore 6-30-30 terhadap pertumbuhan, produksi dan kadar hara tanaman jagung (Zea mays L.) di tanah latosol Darmaga |
| Authors: | Djuniwati, Sri Sutandi, Atang Hamihenda, Dimazs Reditya |
| Issue Date: | 2006 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Jak Dalam mempercepat laju peningkatan produksi jagung untuk mengejar laju peningkatan konsumsinya, maka salah satu cara yang dapat dilakukan di antaranya adalah dengan menerapkan upaya yang efektif dalam sistem budidayanya seperti penggunaan pupuk secara efektif dan efisien. Unsur hara dapat diserap tanaman selain dari tanah melalui akar, dapat juga diserap melalui daun. Sehingga unsur hara dalam bentuk pupuk cair dapat juga diaplikasikan dengan penyemprotan melalui daun, tetapi aplikasi pupuk daun tidak dapat dijadikan sumber hara tanaman, sehingga pupuk daun digunakan hanya sebagai pelengkap dari pupuk tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas pupuk daun Growmore 6- 30-30 terhadap pertumbuhan, produksi dan kadar hara tanaman jagung di tanah Latosol Darmaga. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 10 perlakuan, yaitu: 1) kontrol (tanpa pupuk); 2) S1(150 Kg Urea, 50 Kg SP-36 dan 37,5 Kg KCI per hektar) G1 (4 Kg Growmore per hektar); 3) S1G2 (8 Kg Growmore per hektar); 4) S1G3 (12 Kg Growmore per hektar); 5) S1G4 (16 Kg Growmore per hektar); 6) S2 (300 Kg Urea, 100 Kg SP-36 dan 75 Kg KCI per hektar) G1; 7) S2G2; 8) $2G3; 9) S2G4; dan 10) STD/ Dosis Pupuk Standar jagung anjuran Departemen Pertanian (300 Kg Urea, 200 Kg SP-36 dan 150 Kg KCI per hektar); dengan 3 ulangan. Pemberian pupuk daun Growmore 6-30-30 pada 4 konsentrasi berbeda (G1, G2, G3 dan G4) yang dikombinasikan dengan perlakuan pupuk tanah S1 dan S2 secara umum memberikan pengaruh nyata lebih tinggi dari kontrol pada parameter tinggi tanaman, bobot brangkasan segar, bobot buah segar, pipilan kering, hasil pengukuran buah dan kadar K daun bendera tanaman jagung. Pada umumnya perlakuan S2 dengan Growmore 6-30-30 tidak berbeda nyata dengan standar pada parameter tinggi tanaman, bobot buah segar, keliling tongkol panjang tongkol dan bobot 100 butir, namun lebih tinggi daripada perlakuan S1 dengan Growmore 6-30-30. Pada bobot pipilan kering, perlakuan S2G2, S2G3 dan S2G4 tidak berbeda nyata dengan standar, tetapi nilai RAE (Relative of Agronomil Effectiveness) perlakuan pupuk daun Growmore 6-30-30 masih lebih rendah daripada standar, nilai RAE terbesar adalah pada perlakuan S2G4, yaitu sebesar 88,64%. Pada analisis kelayakan usaha dengan menggunakan R/C ratio, keseluruhan perlakuan dapat dikatakan layak, kecuali perlakuan kontrol dan S1G1. R/C ratio terbesar adalah perlakuan standar, yaitu sebesar 1,66. Pada perhitungan dosis optimum untuk perlakuar. S1 didapatkan bahwa dosis optimum pupuk Growmore adalah 2,76 g/l atau setara dengan 8,83 Kg/ha dan pada perlakuan S2 adalah 3,25 g/l atau setara dengan 10,39 Kg/ha, dimana pada dosis tersebut akan mendapatkan hasil yang paling menguntungkan. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136818 |
| Appears in Collections: | UT - Soil Science and Land Resources |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| A06drh1.pdf Restricted Access | 10.23 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.