Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136813Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Daryanto, Heny K.S. | - |
| dc.contributor.author | Mutiaratri, Dyah Ayu | - |
| dc.date.accessioned | 2024-01-31T02:04:55Z | - |
| dc.date.available | 2024-01-31T02:04:55Z | - |
| dc.date.issued | 2005 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136813 | - |
| dc.description.abstract | Ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap bahan makanan yang berbasis tepung terigu menyebabkan permintaan akan gandum sebagai bahan baku utama produksi tepung terigu tinggi. Belum adanya budidaya gandum di Indonesia untuk memenuhi permintaan produksi tepung terigu yang tinggi tersebut menyebabkan Indonesia harus mengimpor seluruh kebutuhan gandumnya. Indonesia merupakan salah satu negara pengimpor gandum terbesar di dunia, yaitu peringkat keenam setelah Brazil. Belum berkembangnya budidaya gandum yang dilakukan di Indonesia disebabkan karena dua faktor utama, yaitu pemasarannya yang sulit dilakukan serta faktor harga yang belum menguntungkan petani. Belum adanya bimbingan dan pengarahan dari pihak terkait serta letak budidaya gandum yang tersebar dan di dataran tinggi menyebabkan pemasaran gandum sulit dilakukan oleh petani. Budidaya gandum yang masih sebatas untuk proyek pemerintah menyebabkan harga yang diperoleh petani gandum tidak jelas. Saat ini sebagian besar impor gandum di Indonesia berasal dari Australia. Selama kurun waktu 20 tahun yaitu tahun 1984 sampai 2003 Indonesia mengimpor rata- rata lebih dari 2 juta ton gandum setiap tahunnya. Dari keseluruhan impor tersebut, seluruhnya digunakan untuk industri tepung terigu sebagai intermediate product industri bahan makanan seperti mi, roti, serta kue. Sebagian besar tepung terigu digunakan untuk industri mi dan roti. Sekitar 50% dari total output tepung terigu dijadikan intermediate product industri mi dan sekitar 35% untuk industri roti. Sisanya digunakan untuk industri es krim, coklat, kembang güla, susu dan pengolahannya. Apabila impor tersebut terus mengalami peningkatan tiap tahunnya maka akan banyak menghabiskan devisa negara mengingat harga gandum terus mengalami lonjakan. Di lain pihak, sebenarnya tanaman gandum bisa dibudidayakan di Indonesia. Maka, perlu dilakukan suatu solusi untuk menekan laju impor gandum di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan impor gandum di Indonesia untuk periode mendatang dengan menggunakan metode peramalan kuantitatif yang terbaik. Selain itu dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang berpengaruh secara nyata terhadap impor gandum di Indonesia. Hasil ramalan yang diperoleh kemudian diimplikasikan terhadap faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap impor gandum di Indonesia. Proses peramalan dilakukan dengan mengidentifikasi pola data impor gandum di Indonesia terlebih dahulu. Setelah diidentifikasi ternyata pola data yang terbentuk. adalah tren yang meningkat. Metode peramalan time series yang sesuai untuk pola data berbentuk tien adalah metode Naive, Simple Moving Average, Single Exponential Smoothing (SES), Double Eksponential Smoothing (DES), Trend Analysis, serta Box- Jenkins (ARIMA). Peramalan dengan metode kausal dilakukan dengan menggunakan model regresi linier dan non linier. Variabel yang digunakan dalam kedua model adalah variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap impor gandum di Indonesia, yaitu produksi terigu serta dummy kebijakan gandum di Indonesia...dst | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.subject.ddc | Impor gandum | id |
| dc.subject.ddc | Indonesia | id |
| dc.title | Analisis peramalan dan faktor-faktor yang mempengaruhi impor gandum di Indonesia | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| Appears in Collections: | UT - Agronomy and Horticulture | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| A05dam.pdf Restricted Access | 63.23 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.