Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136753
Title: Keterkaitan kualitas lahan dengan produktivitas temulawak(Curcuma xanthorriza Roxb.) sebagai dasar bagi evaluasi lahan
Authors: Sutandi, Atang
Barus, Baba
Fistriyansari, Yunita
Issue Date: 2005
Publisher: IPB University
Abstract: Temulawak merupakan tanaman obat tradisional yang banyak digunakan sebagai bahan baku obat. Kualitas dan produktivitas produk budidaya komoditas tanaman obat ditentukan oleh kandungan senyawa bioaktif yang merupakan hasil metabolisme sekunder dari tanaman. Produksi metabolit sekunder sangat bergantung dari interaksi antara sifat genetik tanaman dan kondisi lingkungan tempat tanaman tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pola hubungan antara beberapa parameter kualitas lahan dengan produksi temulawak dan produksi biomassa senyawa bioaktif (kurkumin), menetapkan kriteria kesesuaian lahan pada beberapa parameter kualitas lahan kaitannya dengan produksi rimpang temulawak dan produksi kurkumin, serta membandingkan kriteria kesesuaian lahan untuk temulawak yang dihasilkan berdasarkan produksi rimpang dengan produksi kurkumin. Selain itu, menguji kriteria kesesuaian lahan dengan sampel dari Cianjur Selatan. Metode yang digunakan meliputi: kegiatan pendahuluan, pengambilan contoh tanah dan tanaman temulawak, analisis tanah dan bahan aktif di laboratorium, analisis data dalam penentuan kelas kesesuaian lahan. Batas kriteria kesesuaian lahan ditetapkan berdasarkan persyaratan tumbuh tanaman dan studi lapang yaitu berdasarkan keterkaitan antara produksi dengan kualitas lahan. Metode penarikan batas yang digunakan berdasarkan Boundary Line Method. Hubungan antara beberapa parameter kualitas lahan dengan produksi rimpang temulawak dan produksi biomassa senyawa bioaktif (kurkumin) menghasilkan batas kesesuaian lahan S1 (sangat sesuai), S2 (cukup sesuai), S3 (sesuai marginal), dan N (tidak sesuai). Kelas kesesuaian lahan mempunyai batas kriteria yang dianggap bervariasi dari belum sampai sudah mantap yang terkait dengan korelasi data, semakin tinggi keterkaitan maka semakin mantap kriteria. Pola hubungan antara beberapa parameter kualitas lahan dengan produksi temulawak dan produksi biomassa senyawa bioaktif (kurkumin) relatif sama, hal ini berarti antara produksi rimpang dan produksi biomassa senyawa bioaktif (kurkumin) temulawak saling berkaitan. Akan tetapi tidak semua parameter kualitas lahan yang diujikan mempunyai keterkaitan yang kuat dengan produksi rimpang dan biomassa kurkumin. Penentuan kelas kesesuaian lahan yang telah dibuat divalidasikan dengan sampel dari Cianjur Selatan, menunjukkan kriteria tersebut ada yang sesuai dan tidak sesuai untuk sampel-sampel yang ada. Oleh karena itu, perlu meningkatkan pengumpulan data dari zona agroekologi yang lebih luas agar kriteria yang dihasilkan dapat digunakan pada variasi karakteristik lahan yang lebar dan perlu dilakukan kalibrasi kriteria pada tingkat pengelolaan yang sama pada kualitas lahan yang sulit dirubah. Selain itu, juga perlu dilakukan analisis ekonomi untuk melihat pengaruh faktor pembatas terhadap biaya masukan agar diperoleh gambaran, semakin berat faktor pembatas maka semakin tinggi biaya yang diperlukan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136753
Appears in Collections:UT - Soil Science and Land Resources

Files in This Item:
File SizeFormat 
A05yfi.pdf
  Restricted Access
37.96 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.