Analisis usahatani dan saluran pemasaran stroberi(Fragraria x ananassa Duch.) : studi kasus Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung

Abstract

Tanaman stroberi merupakan salah satu tanaman buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Daya pikatnya terletak pada warna buah yang merah mencolok dengan bentuk yang mungil, menarik, serta rasa yang manis dan segar. Hak cipta milik IPB Univers Permasalahan yang terdapat di desa Alamendah adalah mengenai pemasaran, pada saat panen raya para petani menghadapi kesulitan untuk memasarkan hasil produksinya, kemudian peneliti meninjau pada permasalahan mengenai usahatani dan saluran pemasarannya. Tujuan dari penelitian yang diadakan di Desa Alamendah adalah untuk: (1) Menganalisis pendapatan usahatani yang diperoleh petani, (2) Menganalisis pengaruh faktor-faktor produksi terhadap usahatani stroberi, (3) Menganalisis saluran pemasaran stroberi di Desa Alamendah (4) Menganalisis kelayakan usahatani stroberi di Desa Alamendah. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan April-Juli. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data yang dikumpulkan dianalisis secara kuantitatif dan dideskripsikan secara kualitatif. Analisis data dilakukan dengan metode ekonometrik untuk menduga model fungsi produksi dan analisis ekonomi produksi untuk menduga efisiensi ekonomi produksi stroberi di Indonesia. Data awal diolah dengan menggunakan MINITAB versi 1.3 dan Microsoft Excel. Hasil dari analisis pendapatan selama satu tahun menunjukkan nilai R/C rasio biaya tunai sebesar 1,85 dan R/C rasio biaya total sebesar 1,57, hal ini berarti usahatani stroberi di Desa Alamendah layak untuk terus diusahakan dan dikembangkan, karena nilai R/C rasio lebih besar dari satu. Nilai Net Present Value usahatani stroberi menunjukkan bahwa pendapatan bersih yang diterima petani adalah sebesar Rp.371.410.756,. Faktor-faktor produksi yang menunjang usahatani stroberi di Desa Alamendah, berdasarkan ujit hitung terlihat bahwa peubah bebas (Jumlah bibit, Pupuk NPK, Pupuk kandang, Antracol, Joger, Latron, Luas lahan, dan Tenaga kerja) secara terpisah berpengaruh nyata terhadap peubah tak bebas (produksi) pada selang kepercayaan 95% dan berpengaruh positif, sedangkan Curacorn tidak berpengaruh nyata terhadap produksi stroberi dan berpengaruh negatif. Rasio anatara NPM dan BKM dari penggunaan faktor produksi stroberi tidak sama dengan satu. Rasio NPM/BKM jumlah bibit, Pupuk NPK, Antracol, Joger, Latron, Luas lahan, Tenaga kerja. lebih besar dari satu berarti masih ada sumberdaya yang belum digunakan secara optimal. Sedangkan nilai rasio NPM/BKM Pupuk Kandang, lebih kecil dari satu berarti terjadi penggunaan input yang berlebihan, maka untuk mengukur keefisienan faktor-faktor produksi yang menunjang produksi stroberi agar optimal dilakukan kombinasi optimal, adapun kombinasi optimal yang perlu diusahakan adalah menambah penggunaan bibit sebesar 41,73, pupuk NPK sebesar 0,67, pupuk Kandang 0,02, Antracol sebesar ..dst