Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136716| Title: | Evolusi penggunaan lahan gambut di Rawa Lakbok, Jawa Barat |
| Authors: | Mulyanto, Budi Sumawinata, Basuki Sunarti, Nia Sri |
| Issue Date: | 2005 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Penelitian Polak di Rawa Lakbok tahun 1933 merupakan tonggak pertama penelitian gambut Tropika. Selanjutnya setelah penelitian Polak tahun 1949 sangat sedikit informasi mengenai perkembangan lahan gambut di Rawa Lakbok. Gambut yang menurut Polak (1949) seluas lebih kurang 3000 hektar saat ini sudah tidak ditemukan lagi di permukaan, sebab sebagian besar rawa telah berubah menjadi areal persawahan dengan tanah mineral. Sampai saat ini belum pernah dijelaskan secara spesifik proses perubahan lahan gambut menjadi areal persawahan dengan tanah mineral. Beberapa kalangan berpendapat hilangnya gambut di permukaan karena proses oksidasi dan dekomposisi seperti di lahan gambut Sumatra dan Kalimantan. Namun pendapat yang mengatakan bahwa dalam kurun waktu 6 dekade gambut dengan kadar abu >30% dan kedalaman mencapai 6 meter (Polak, 1949) dapat hilang sulit untuk diterima. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari proses kehilangan gambut dan dampak penggunaan lahan tersebut terhadap lapisan gambut di Rawa Lakbok. Penelitian diawali dengan pemetaan dengan cara menumpang tindih (overlay) peta penelitian Polak (1949) dengan peta Rupa Bumi (1998) yang dilanjutkan dengan pengambilan contoh tanah dan analisis tanah di laboratorium. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambut di Rawa Lakbok saat ini masih ada tetapi telah tertutup dengan tanah mineral. Gambut tersebut ditambang oleh penduduk dengan tujuan untuk menurunkan permukaan sawah yang mengalami kekeringan. Dari hasil analisis mineral fraksi pasir dan tekstur ternyata lapisan tanah mineral di atas gambut di Sukamulya berbeda dengan yang ada di Pulau Erang. Lapisan tanah mineral di Sukamulya berasal dari tanah perbukitan sekitar rawa melalui proses erosi dan 'gugur gunung' sedangkan yang di daerah Pulau Erang berasal dari sedimen Sungai Citanduy yang terbawa pada saat banjir. Rawa Lakbok mengalami perkembangan lahan (evolusi) dan faktor utama yang mempengaruhi perkembangan tersebut adalah proses sedimentasi dan reklamasi. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136716 |
| Appears in Collections: | UT - Soil Science and Land Resources |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| A05nss.pdf Restricted Access | 10.43 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.