Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136687
Title: Analisis Risiko Banjir Rob di Pesisir Kabupaten Luwu Timur
Authors: Agus, Syamsul Bahri
Susilo, Setyo Budi
Devy, Nanda Riska
Issue Date: 2024
Publisher: IPB University
Abstract: Kenaikan permukaan air laut yang disebabkan oleh perubahan iklim menjadi ancaman bagi wilayah pesisir Kabupaten Luwu Timur yang berbatasan dengan Teluk Bone. Kondisi geografis wilayah ini yang memiliki sungai-sungai besar dan garis pantai yang panjang meningkatkan risiko banjir rob. Perubahan tata guna lahan, seperti pembukaan lahan tambak, juga meningkatkan kerentanan terhadap bencana ini. Penelitian-penelitian sebelumnya hanya berfokus pada risiko banjir dan banjir bandang, dan mengabaikan dampak banjir rob terhadap kondisi pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berisiko terkena banjir rob di lingkungan pesisir dan merencanakan serta menerapkan langkah-langkah pencegahan dan mitigasi yang lebih efektif. Penelitian ini mempertimbangkan faktor ekologi untuk mengidentifikasi distribusi spasial risiko banjir rob, memperkirakan luasan penggunaan lahan yang terdampak, memprediksi kondisi dampak banjir rob pada tahun 2050, dan menganalisis parameter yang berpengaruh paling signifikan terhadap penilaian risiko di Kabupaten Luwu Timur. Penelitian dilakukan dengan menyesuaikan parameter dengan kondisi wilayah pesisir Luwu Timur. Wilayah penelitian meliputi Kecamatan Malili, Angkona, Wotu, dan Burau. Data primer dikumpulkan melalui wawancara, pengecekan lapangan, dan data sekunder yang diperoleh dari instansi pemerintah, jurnal, dan hasil interpretasi citra. Penelitian ini menggunakan Expert Judgement untuk menentukan parameter dan bobot yang berpengaruh dengan menggunakan analisis AHP (Analytic Hierarchy Process). Tujuannya adalah untuk meningkatkan akurasi dan validitas analisis dan memberikan hasil yang lebih tepat. Parameter risiko banjir rob ditumpangsusunkan dengan menggunakan metode ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah-daerah tertentu yang berada di dekat garis pantai dan sungai di wilayah yang diteliti memiliki risiko tinggi terhadap banjir rob. Wilayah yang terdampak memiliki luas 2.927,3 Ha dan terkonsentrasi di Kecamatan Malili, Angkona, dan Wotu. Jenis penggunaan lahan yang rentan terhadap banjir rob antara lain tambak, pertanian lahan kering, lahan kering campuran, belukar, sawah, permukiman, dan ekosistem mangrove. Menurut analisis, tambak mencakup sekitar 80% dari area yang terkena dampak, sementara ekosistem mangrove dan penggunaan lahan lainnya masing-masing mencakup 10%. Prediksi untuk tahun 2050 mengindikasikan adanya peningkatan area yang terdampak banjir rob, terutama di area lahan produksi seperti tambak dan pertanian lahan kering. Berdasarkan metode yang digunakan, terlihat bahwa banjir rob di Kabupaten Luwu Timur dipengaruhi secara signifikan oleh parameter tinggi genangan dalam menentukan daerah bahaya dan tingkat kelerengan dalam menentukan kerentanan daerah. Nilai validasi tersebut termasuk dalam kategori tinggi dan sangat tinggi. Untuk mengurangi dampak banjir rob di Kabupaten Luwu Timur, upaya mitigasi yang efektif dapat dilakukan dengan melestarikan dan merestorasi ekosistem mangrove serta mengatur tata guna lahan. Hal ini termasuk mengurangi pembangunan tambak di daerah berisiko tinggi, terutama di daerah yang rentan terhadap banjir rob.
Climate change-induced sea level rise poses a threat to the coastal areas of East Luwu Regency that border Bone Bay. The region's geography, characterized by large rivers and long coastlines, increases the risk of tidal flooding. Changes in land use, such as the clearing of ponds, also increase vulnerability to this disaster. Previous studies have focused on flood and flash flood risks, neglecting the impact of tidal floods on coastal conditions. This study aims to identify areas at risk of tidal flooding in the coastal environment and to plan and implement more effective prevention and mitigation measures. The research considers ecological factors to identify the spatial distribution of tidal flood risk, estimate the extent of affected land use, predict the condition of tidal flood impacts in 2050, and analyze the parameters that have the most significant effect on risk assessment in East Luwu Regency. The study was conducted by adjusting parameters to the conditions of the East Luwu coastal area. The research area covered the Malili, Angkona, Wotu, and Burau sub-districts. Primary data was collected through interviews, field checks, and secondary data obtained from government agencies, journals, and image interpretation results. The research employed Expert Judgement to determine influential parameters and weights using AHP (Analytic Hierarchy Process) analysis. The aim was to increase the accuracy and validity of the analysis and provide more precise results. The tidal flood risk parameters were overlaid using this method. The study reveals that certain areas near the coastline and rivers in the studied region are at a high risk of tidal flooding. The affected area spans 2,927.3 hectares and is concentrated in the sub-districts of Malili, Angkona, and Wotu. The land use types that are vulnerable to tidal flooding include ponds, dry land agriculture, mixed dry land, scrub, rice fields, settlements, and mangrove ecosystems. According to the analysis, ponds make up about 80% of the affected areas, while mangrove ecosystems and other land uses account for 10% each. Predictions for 2050 indicate an increase in the area affected by tidal flooding, particularly in production land areas such as ponds and dry land agriculture. Based on the method used, it is evident that tidal flooding in East Luwu Regency is significantly affected by the inundation height parameter in determining the hazard area and the slope level in determining the area's vulnerability. The validation values are included in the high and very high categories. To reduce the impact of tidal floods in East Luwu Regency, effective mitigation efforts can be achieved by preserving and restoring mangrove ecosystems and regulating land use. This includes reducing pond development in high-risk areas, especially in areas vulnerable to tidal floods.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136687
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover3.06 MBAdobe PDFView/Open
C5502211007_Nanda Riska Devy.pdf
  Restricted Access
Fulltext12.15 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran4.36 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.