Perkembangan larva Paederus fuscipes Curt.(Coleoptera:Staphylinidae) padadua jenis mangsa

Abstract

Paederus fuscipes Curt. (Coleoptera: Staphylinidae) adalah salah satu jenis musuh alami yang berpeluang untuk dikembangkan sebagai agens hayati. Kumbang ini mempunyai prospek yang baik sebagai pengendali hama karena memiliki beberapa keunggulan, yaitu merupakan predator yang bersifat generalis, habitatnya sangat beraneka ragam dan dapat cepat mengolonisasi ekosistem pertanaman. Namun untuk pembiakan di laboratorium informasinya masih sangat terbatas. Dalam kaitan dengan studi pembiakan massal maka pencarian jenis makanan yang sesuai untuk perkembangan larva sangat diperlukan Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis mangsa terhadap larva P. fuscipes. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli 2004 sampai dengan Januari 2005 di laboratorium Ekologi Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor. Paederus fuscipes jantan dan betina dimasukkan ke dalam kotak plastik berdiameter 20 cm dan tinggi 15 cm berisi tanah kaya bahan organik. Larva yang baru keluar dari telur dipindahkan ke kotak perlakuan. Sebagai mangsa digunakan imago kutu daun (Aphis glycines Matsumura) (Homoptera: Aphididae) dan nimfa kutu daun (Myzus persicae Sultz.) (Homoptera: Aphididae) instar-4. Sebanyak 20 larva diberi mangsa A. glycines dan 20 larva diberi mangsa M. persicae. Parameter yang diamati adalah, masa perkembangan pradewasa P. fuscipes, ukuran tubuh, kebutuhan mangsa pada jenis mangsa yang berbeda, dan perilaku memangsa larva P. fuscipes. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji-t pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa larva P. fuscipes yang diberi mangsa M. persicae masa perkembangannya lebih cepat dan ukuran tubuhnya lebih besar walaupun tidak berbeda nyata. Dalam perkembangannya larva P. fuscipes membutuhkan mangsa A. glycines lebih banyak dibandingkan M. persicae. Larva P. fuscipes instar-2 merupakan instar larva yang paling aktif dan rakus makan baik terhadap mangsa A. glycines maupun M. persicae. Larva P. fuscipes yang dipelihara pada mangsa A. glycines memiliki persen kematian yang lebih rendah daripada yang dipelihara pada mangsa M. persicae. Kedua jenis mangsa M. persicae dan A. glycines layak digunakan sebagai mangsa larva P. fuscipes di laboratorium.