Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136510| Title: | Gambaran umum konsumsi dan penggunaan pakan pada tarsius betina(Tarsius bancanus) di penangkaran |
| Authors: | Tjakradidjaja, Anita Sardiana Farida Wartika Rosa Diapari, Didid Wardani, Khikmah Kusuma |
| Issue Date: | 2005 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Indonesia memiliki kekayaan alam berupa flora dan fauna yang mempunyai banyak kegunaan. Diantara kekayaan alam tersebut, kekayaan fauna yang dimiliki adalah satwa liar. Satwa liar dapat bermanfaat bagi manusia, baik sebagai satwa penelitian maupun sebagai hewan peliharaan/kesayangan. Kegiatar manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti pembukaan hutan untuk tenmpat tinggal dan ladang berpindah membuat habitat satwa terrsebut menjadi berkurang, selain itu perdagangan satwa liar yang tidak terkontrol juga akan mengakibatkan punahnya satwa liar. Penangkaran merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian satwa liar yang dilindungi. Tarsius hancanus merupakan salah satu satwa liar yang dilindungi saat ini. Tarsius adalah salah satu famili tarsiidae yang tergolong dalam ordo primata. Tarsius merupakan hewan nocturnal (aktif dimalam hari) dan arboreal (hidup di atas pohon). Satwa ini di Indonesia hanya terdapat di P. Bangka. Sumatera, Kalimantan dan Kepulauan Natuna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum konsumsi dan penggunaan pakan pada tarsius betina di penangkaran. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 3 Juli sampai dengan 7 September 2004 di Penangkaran Mamalia Kecil Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Cibinong, Bogor. Tarsius yang digunakan adalah tiga ekor tarsius betina (Tarsius bancanus) yang berasal dari P. Bangka dengan bobot badan awal penelitian masing-masing 89, 96 dan 84 g (rataan 89,67 ± 6,03 g). Rataan konsumsi pakan dari ketiga tarsius adalah 4,05 0,14 g BK/hari atau sekitar 4,01 ± 0,24% dari bobot badan. Pakan yang diberikan berupa jangkrik dan belalang yang masih hidup. Jangkrik dan belalang mempunyai nilai koefisien cerna semu bahan kering yang cukup tinggi yaitu rata-rata 84,13 0,63%. Rataan konsumsi zat makanan diantaranya adalah abu 4,12 0,04%; protein kasar 64,52 ± 0,49%; lemak kasar 12,82 ± 0,68%; serat kasar 6,59 ± 0,11%; bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 12,03 0,79% dan Energi Bruto (EB) 23,54 ± 0,67 kkal/hari. Rataan pertambahan bobot badan adalah 0,55 0,21 g/hari dengan efisjensi penggunaan pakan (EPP) 13,39 ± 4,66%. Rataan Rasio efisiensi protein (REP) pada tarsius adalah 0,21±0,07 %, dan rataan Total Digestible Nutrient (TDN) tarsius adalah 67,42+0,97%. Hasil ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pembuatan ransum tarsius khususnya di penangkaran. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136510 |
| Appears in Collections: | UT - Nutrition Science and Feed Technology |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| D05kkw.pdf Restricted Access | 6.14 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.