Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136407
Title: Partisi Geokimiawi Logam Berat Ni, Cu dan Co di Sedimen Permukaan Laut Maluku
Other Titles: Geochemical Partition of Ni, Cu and Co in Surface Sediment of the Maluku Sea
Authors: Prartono, Tri
Nurjaya, I Wayan
Natih, Nyoman Metta N.
Ichsari, Lintang Fauzia
Issue Date: 2024
Publisher: IPB University
Abstract: Sedimen laut terbentuk melalui akumulasi material dari berbagai sumber yang terjadi dari waktu ke waktu. Penelitian mengenai sedimen dapat mengungkap gambaran umum tentang sumber pasokan sedimen, kondisi lingkungan saat pengendapan serta pengaruh antropogenik di lingkungan tersebut. Proses distribusi dan energi transport pada suatu wilayah berbeda dengan wilayah yang lain, sehingga menghasilkan karakteristik sedimen yang spesifik. Morfologi Laut Maluku cukup rumit, karena terbentuk oleh pertemuan lempeng – lempeng besar yang saling bertumbukan. Sedangkan dinamika lautnya dipengaruhi oleh Arlindo dan angin moonson. Faktor-faktor tersebut memiliki peran besar dalam membentuk karakteristik lingkungan pengendapan. Logam berat di alam jumlahnya sangat rendah (trace), sehingga tidak membahayakan lingkungan. Namun dewasa kini konsentrasinya kian meningkat akibat perkembangan industri dan aktivitas lainnya di pesisir, sehingga dapat mengancam kesehatan lingkungan. Penelitian sebelumnya telah menemukan berbagai jenis logam di wilayah pesisir dan perairan dangkal di sekitar Laut Maluku. Hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa sumber pencemaran berasal dari berbagai kegiatan perikanan dan antropogenik di sekitar Laut Maluku, namun belum terbukti secara kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi bertingkat Prosedur Ekstraksi Sequential Bureau Commune de Referrence of the European Commission (SEP BCR) untuk melepaskan ikatan logam berat dalam 4 tahap: fraksi terlarut asam (F1), fraksi tereduksi (F2), fraksi teroksidasi (F3) dan fraksi residu (F4). Fraksi F1, F2 dan F3 merupakan fraksi yang dihasilkan melalui aktivitas antropogenik, bersifat tidak resisten dan cenderung teradsorpsi pada biota. Sedangkan fraksi F4 merupakan fraksi yang berasal dari mineral alami dan bersifat resisten sehingga keberadaannya cenderung tidak tersedia bagi biota. Penelitian ini bertujuan untuk dapat menjelaskan mekanisme pengendapan dan sumber pengkayaan Ni, Cu dan Co pada sedimen permukaan Laut Maluku serta memberikan informasi mengenai kondisi pencemaran logam berat di Laut Maluku. Melalui kegiatan BUDEE Cruise 2022, sampel sedimen permukaan Laut Maluku pada 5 titik lokasi telah didapatkan. Bersadarkan hasil analisa bahwa deposisi yang terjadi di Laut Maluku diindikasikan berasal dari daratan disekitarnya yang terbawa arus hingga sampai ke lokasi penelitian. Komposisi sedimen bervariasi, fraksi pasir berkisar antara 28,6 – 73,4%, sedangkan fraksi lanau dan liat antara 24,8 – 69 % dan 0,9 – 2,4 %. Berdasarkan fraksi geokimiawinya, Ni pada 5 stasiun didominasi oleh fraksi residual yang berkisar antara 17,71-53,37 mg/kg (73,99-86,58%). Sedangkan fraksi 1, fraksi 2 dan fraksi 3 masing-masing berkisar antara 0,94 - 2,24 mg/kg (2,84 - 8,53%), 0,11 - 2,23 mg/kg (0,40 - 6 ,70%) dan 1,57 – 7,27 mg/kg (5,61 – 16,21%). Logam Cu didominasi fraksi residual yaitu 68,57 - 90,90% (10,75 - 40,92 mg/kg) dan fraksi teroksidasi sebesar 8,40 - 30,28% (kisaran 3,58 - 9,5 mg/kg). sedangkan Cu pada F1 dan F2 relatif kecil, masing-masing berkisar antara 0,086-0,144 mg/kg (0,17 - 0,85 %) dan 0,044-0,196 mg/kg (0,18 - 0,46 %). Kondisi Cu relatif sama dengan Co yang di dominasi oleh fraksi residual dan fraksi teroksidasi. Nilai EF di Laut Maluku menunjukkan tingkatan pengayaan cukup tinggi terutama Ni dan Cu yang mengindikasikan cukup banyak pengayaan (moderat), sedangkan Co masih rendah. Secara umum, logam di sedimen Laut Maluku termasuk kedalam kategori logam berat yang bersumber alami dan beberapa logam lainnya diduga berasal dari aktivitas antropogenik. Berdasarkan nilai Igeo, umumnya status pencemaran masih cukup rendah dan termasuk kedalam kategori belum tercemar sampai belum tercemar-tercemar sedang. Tingkat pencemaran logam berat tertinggi disebabkan oleh Cu, diikuti oleh Ni dan Co (Cu>Ni>Co).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136407
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Abstrak.pdf
  Restricted Access
Abstrak (Pembatasan)474.77 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.