Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136377
Title: Pengelolaan Wilayah Pesisir untuk Kegiatan Budidaya Tambak Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat
Other Titles: Coastal Area Management for Vaname Shrimp (Litopenaeus vannamei) Farming Activities in Padang Pariaman Regency, West Sumatera
Authors: Sulistiono
Widigdo, Bambang
Firdaus, Mustika
Issue Date: 2024
Publisher: IPB University
Abstract: Perkembangan tambak udang di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman terjadi dengan sangat pesat. Hal ini terlihat dalam waktu dua tahun jumlah tambak udang di Kecamatan Batang Anai mencapai 35,8 ha. Selama ini pengembangan tambak udang di Kecamatan Batang Anai belum mengacu pada kaidah kesesuaian lahan dan daya dukung kawasan pesisir, sehingga menimbulkan beberapa permasalahan yang mempengaruhi keberlanjutan tambak udang vaname. Beberapa permasalahan yang timbul akibat pengembangan tambak udang yang kurang bijak yaitu tingginya tingkat konversi lahan, pembangunan tambak pada kawasan sempadan pantai dan sempadan sungai, masuknya limbah bahan organik yang tinggi ke dalam perairan. Apabila pengembangan tambak udang tetap dilakukan seperti ini, dikhawatirkan dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan. Oleh karena itu dilakukanlah penetilitan ini dengan tujuan untuk menganalisis kesesuaian lahan, daya dukung, dan tingkat keberlanjutan kawasan pesisir, serta menyusun strategi pengelolaan kawasan pesisir Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman untuk kegiatan budidaya tambak udang vaname. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dimulai dari bulan Mei hingga Juli 2022 di kawasan pesisir dan tambak udang vaname yang berada di Kenagarian Kataping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Analisis kesesuaian lahan dilakukan pada dua faktor, yaitu kualitas air dan karakteristik fisik lingkungan. Data kualitas air yang diperoleh dari hasil pengamatan secara in situ (langsung di lapangan) maupun dari hasil analisis laboratorium (ex situ) dianalisis secara deskriptif, yang merujuk pada PERMEN KP No 75 Tahun 2016 tentang pedoman umum pembesaran udang windu (Penaeus monodon) dan udang vaname (Litopenaeus vannamei) serta hasil penelitian Goana et al. (2017) dan Setyawan et al. (2021) yang membahas tentang kualitas air untuk kegiatan budidaya tambak udang vaname. Analisis kesesuaian lahan untuk faktor karakteristik fisik lingkungan, dilakukan secara spasial menggunakan ArcGis 10.8. Analisis daya dukung dilakukan dengan mengacu pada metode ketersediaan volume air yang ada di wilayah pesisir untuk menampung beban limbah budidaya tambak. Metode ini dikembangkan oleh Widigdo dan Pariwino (2003). Analisis keberlanjutan dilakukan dengan metode Rap-Sistem Budidaya Udang di Tambak (Rap-SISDITA) (Hadie dan Hadie 2017). Terakhir penentuan strategi pengelolaan untuk kegiatan budidaya tambak udang vaname dilakukan secara deskriptif berdasarkan atribut sensitif yang dihasilkan dari hasil analisis Leverage. Setiap atribut sensitif dibahas dengan merujuk kepada literatur terkait. Hasil analisis kesesuaian lahan yang ditinjau dari kualitas air menunjukkan bahwa Pesisir Kecamatan Batang Anai dikategorikan sesuai untuk budidaya tambak udang apabila ditinjau dari parameter suhu, pH, DO, salinitas, fosfat, dan TSS. Sedangkan dikategorikan tidak sesuai ditinjau dari parameter amonia dan COD. Tingkat kesesuaian lahan dari karakteristik fisik yang diolah secara spasial menunjukkan bahwa sebanyak 49,67 % tambak udang vaname di Kecamatan Batang Anai termasuk ke dalam kategori tidak sesuai, 1,23 % tambak udang dikategorikan sesuai dan 49,08% tambak udang dikategorikan sangat sesuai. Hasil analisis daya dukung menunjukkan bahwa kegiatan budidaya tambak udang di Kecamatan Batang Anai telah melampaui daya dukung perairan dengan kapasitas tambak yang dapat beroperasi hanya 18,91 ha, namun telah digunakan untuk membangun tambak seluas 98,17 ha. Kegiatan budidaya tambak udang vaname saat ini dikategorikan berkelanjutan ditinjau dari dimensi teknologi, dengan rata-rata nilai MDS 77,48 sedangkan dikategorikan tidak berkelanjutan apabila ditinjau dari dimensi ekologi, dengan nilai MDS sekitar 39,60. Strategi pengelolaan yang direkomendasikan yaitu melakukan rehabilitasi kawasan pesisir, peningkatan pengetahuan serta skill masyarakat, pemerataan perekonomian masyarakat penerapan dan pengembangan teknologi modern dan ramah lingkungan, dan peningkatan keterpaduan antar seluruh stakeholder yang terkait dengan kegiatan budidaya tambak di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136377
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover2.56 MBAdobe PDFView/Open
C2502202014_Mustika Firdaus.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.01 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.6 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.