Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136375
Title: Strategi Diversifikasi dan Pengembangan Portorolio Bisnis Pada PT Hutama Karya
Other Titles: Diversification Strategy and Business Portofolio Development in PT Hutama Karya
Authors: Syarief, Rizal
Taryana, Asep
Maulana, Ahmad
Issue Date: 8-Jan-2024
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi strategi diversifikasi bisnis, menjelaskan operasi bisnis PT Hutama Karya utamanya setelah penugasan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, dan menggali potensi pertumbuhan bisnis korporasi, unit bisnis dan anak perusahaan. Tujuan utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor lingkungan internal dan eksternal korporasi, unit bisnis, dan anak perusahaan PT Hutama Karya setelah adanya diversifikasi bisnis. Penelitian ini juga dilakukan untuk menganalisis dan mengevaluasi posisi korporasi dan portofolio unit bisnis dan anak perusahaan dengan adanya diversifikasi bisnis. Selain itu, melalui penelitian ini pula dirumuskan strategi diversifikasi bisnis baru dengan diversfikasi bisnis bagi perusahaan. Penelitian ini dilakukan selama lima bulan di lingkungan PT Hutama Karya dengan menggunakan dua jenis data yakni data primer dan data sekunder baik dalam bentuk data kualitatif maupun data kuantitatif. Data primer digunakan untuk menganalisis SWOT dan GE Nine Cell Matriks yang dikumpulkan secara khusus melalui in depth interview kepada Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama PT Hutama Karya, Bapak Budi Harto dan Bapak Aloysius Kiik Ro, maupun kepada Ekonom dari Segara Research Institute, Bapak Piter Abdullah, dan penyebaran kuesioner kepada pimpinan Divisi Pengembangan Bisnis dan Investasi, Divisi Corporate Planning, serta Divisi Sekretaris Perusahaan. Sementara data sekunder terdiri dari laporan keuangan perusahaan, laporan kinerja industri dan daya tarik industri untuk memperkuat analisis SWOT dalam melakukan diversifikasi bisnis yang signifikan, hingga memperluas portofolio bisnis dari fokus utama pada konstruksi. Diversifikasi PT Hutama Karya mencakup perluasan bisnis pengembang dan investasi jalan tol, jasa konstruksi umum (jalan, jembatan, bendungan, irigasi, gedung, bandara, sarana prasarana ibadah), pengusahaan jalan tol, operator jalan tol, pengembang properti, serta jasa Enginering, Procurement, dan Construction. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan dukungan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur menjadi faktor pendukung utama dalam diversifikasi bisnis yang dilakukan oleh Hutama Karya. Penerapan teknologi dan adaptasi terhadap perubahan di industri konstruksi menjadi kekuatan internal perusahaan yang signifikan. Namun, perusahaan juga menghadapi tantangan seperti cashflow perusahaan, ketidakpastian ekonomi global, dan ancaman perubahan arah politik (kebijakan pemerintah). Analisis SWOT menunjukkan bahwa PT Hutama Karya berada pada kuadran II atau "Grow and Build". Adapun strategi yang diperlukan bagi perusahaan yang berada pada kuadran tersebut adalah dengan memanfaatkan kekuatan internal untuk menjalankan diversifikasi bisnis secara agresif. Sejumlah strategi diversifikasi yang perlu diterapkan oleh PT Hutama Karya beserta grup usahanya antara lain yakni pengembangan ekosistem multibisnis infrastruktur. Kemudian perusahaan juga perlu melakukan pengembangan teknologi digital guna menunjang keunggulan kompetitif bisnis dan masing-masing lini bisnis. Selanjutnya, PT Hutama Karya perlu mengambil peluang diversifikasi bisnis di wilayah baru yakni Ibu Kota Nusantara yang sedang menjadi prioritas pembangunan pemerintah dengan memperbanyak keterlibatan PT Hutama Karya dalam pembangunan proyek konstruksi dan utamanya pengembang jalan tol di Ibu Kota Nusantara. PT Hutama Karya juga agar dapat melakukan pembentukan diversifikasi pada lini bisnis baru dengan terjun ke sektor energi terbarukan melalui pembentukan multi bisnis manufaktur energi terbarukan. Terakhir, untuk mempermudah optimalisasi peluang bisnis perusahaan, PT Hutama Karya dapat mengusulkan revisi kebijakan kepada pemerintah dan legislatif mengenai aturan diversifikasi bisnis yang dapat dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selanjutnya, untuk masing-masing lini bisnis dan unit usaha yakni PT HK Infrastruktur (leader) menerapkan market development strategy dengan memfokuskan usaha pada jasa konstruksi jalan tol guna memperluas pasar di luar Jalan Tol Trans Sumatera sejalan dengan peluang bertambahnya pembangunan jalan tol di berbagai wilayah Indonesia. Badan Usaha Jalan Tol (leader) fokus pada market penetration strategy untuk memperkuat konsistensinya sebagai pemimpin di industri pengembangan dan pengelolaan jalan tol dengan meningkatkan penetrasi pasar melalui inovasi produk, optimalisasi marketing campaign, hingga promosi iklan yang masif. Badan Usaha Non Jalan Tol (proceed with care) menggunakan strategi horizontal untuk mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi dengan memperkuat operasi saat ini melalui evaluasi profitabilitas masa depan dan menginisiasi kolaborasi untuk meningkatkan daya saing. PT Hutama Marga Waskita (proceed with care) mempertimbangkan strategi horizontal melalui evaluasi profitabilitas masa depan serta kolaborasi dan market development untuk ekspansi. PT HAKAAston (proceed with care) sebagai bisnis hulu yang mendukung bisnis manufaktur dan jalan tol fokus pada strategi horizontal melalui kolaborasi dengan lini bisnis lain maupun pihak lain sembari terus mengembangkan produk baru dalam bisnis operator jalan tol. PT HK Realtindo (phased withdrawl) sebagai bisnis di bidang penyewaan, pengelolaan, dan penjualan properti perlu mengambil strategi market penetration untuk meningkatkan penetrasi pasar pada pasar-pasar baru dengan optimalisasi marketing campaign, serta branding promosi dan iklan. Terakhir, EPC Energy Singapore, Ltd mengimplementasikan divestment strategy dengan penyusunan rencana penghapusan aset hingga keterlibatan dalam bisnis Engineering, Procurement, and Construction, serta memaksimalkan nilai dari penjualan aset yang ada
This study aims to analyse the condition of the business diversification strategy of PT Hutama Karya and its subsidiaries, explain the business operations, especially after the government gave a mandate to Hutama Karya to build and develop the Trans-Sumatera Toll Road, and explore the business growth potential of corporations, business units and subsidiaries. The main objectives of this study are to identify the internal and external environmental factors of the corporation, business units, and subsidiaries of PT Hutama Karya after business diversification. This study was also conducted to analyze and evaluate the corporate position and portfolio of business units and subsidiaries of PT Hutama Karya with business diversification. In addition, through this research, a new business diversification strategy with business diversification is also formulated for the company. This study was conducted for five months in PT Hutama Karya environment using two types of data, namely primary data and secondary data both in the form of qualitative data and quantitative data. Primary data is used to analyze SWOT and GE Nine Cell Matrix which is collected specifically through in depth interviews with the President Director and Deputy President Director of PT Hutama Karya, Mr. Budi Harto and Mr. Aloysius Kiik Ro, as well as to Economists from Segara Research Institute, Mr. Piter Abdullah, and distributing questionnaires to leaders of the Business Development and Investment Division, Corporate Planning Division, and Corporate Secretary Division. Meanwhile, secondary data used in this study consists of company financial reports, industry performance reports and industry attractiveness to strengthen SWOT analysis in conducting significant business diversification, to expand the business portfolio from the main focus on construction. PT Hutama Karya's diversification includes expanding the business of toll road developers and investments, general construction services (roads, bridges, dams, irrigation, buildings, airports, worship infrastructure), toll road concessions, toll road operators, property developers, and Engineering, Procurement, and Construction services. Sustainable economic growth and government support in infrastructure development are the main supporting factors in business diversification carried out by Hutama Karya. The application of technology and adaptation to changes in the construction industry are significant internal strengths of the company. However, the company also faces challenges such as the company's cash flow, global economic uncertainty, and the threat of changes in political direction (government policy). SWOT analysis shows that PT Hutama Karya is in quadrant II or "Grow and Build". The strategy needed for companies in this quadrant is to utilize internal strengths to carry out aggressive business diversification. A number of diversification strategies that need to be implemented by PT Hutama Karya and its business groups include the development of a multi-business infrastructure ecosystem. Then the company also needs to develop digital technology to support the competitive advantage of the business and each business line. Furthermore, PT Hutama Karya needs to take business diversification opportunities in the new area, namely the Capital City of the Archipelago, which is a government development priority by increasing PT Hutama Karya's involvement in the construction of construction projects and especially toll road developers in the Capital City of the Archipelago. PT Hutama Karya is also expected to be able to diversify into new business lines by plunging into the renewable energy sector through the formation of multiple renewable energy manufacturing businesses. Finally, to facilitate the optimization of the company's business opportunities, PT Hutama Karya can propose policy revisions to the government and legislature regarding business diversification rules that can be carried out by State-Owned Enterprises. Furthermore, for each business line and business unit, PT HK Infrastruktur (leader) implements a market development strategy by focusing on toll road construction services to expand the market outside the Trans Sumatra Toll Road in line with the increasing opportunities for toll road construction in various parts of Indonesia. Toll Road Business Entity (leader) focuses on market penetration strategy to strengthen its consistency as a leader in the toll road development and management industry by increasing market penetration through product innovation, optimizing marketing campaigns, and massive advertising promotions. Non-Toll Road Business Entities (proceed with care) use a horizontal strategy to reduce risk and increase efficiency by strengthening current operations through evaluating future profitability and initiating collaborations to improve competitiveness. PT Hutama Marga Waskita (proceed with care) considers horizontal strategy through evaluation of future profitability as well as collaboration and market development for expansion. PT HAKAAston (proceed with care) as an upstream business that supports manufacturing and toll road businesses focuses on horizontal strategies through collaboration with other business lines and other parties while continuing to develop new products in the toll road operator business. PT HK Realtindo (phased withdrawal) as a business in property leasing, management and sales needs to take a market penetration strategy to increase market penetration in new markets by optimizing marketing campaigns, as well as branding promotions and advertisements. Lastly, EPC Energy Singapore, Ltd implements a divestment strategy with the preparation of an asset disposal plan to involvement in the Engineering, Procurement, and Construction business, as well as maximizing the value from the sale of existing assets.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136375
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Ahmad Maulana_K1501212293_Cover , Ringkasan, Summary dll.pdf
  Restricted Access
Cover763.24 kBAdobe PDFView/Open
Ahmad Maulana_K1501212293_ Full Tesis.pdf
  Restricted Access
Fulltext6.43 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.