Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136341
Title: Keragaan karakter agronomi galur-galur kedelai, Glycine max (L.) Merr.) F4:5 pada keadaan ternaungi
Authors: Sulityono, Eko
Trikoesoemaningtyas
Subagiyo, Agus
Issue Date: 2005
Publisher: IPB University
Abstract: Kegiatan penelitian dilakukan untuk menguji galur-galur kedelai hasil persilangan kedelai toleran naungan dengan berdaya hasil tinggi dan memperoleh informasi mengenai karakter agronomi galur-galur kedelai F4:5 kedelai pada keadaan ternaungi. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan April sampai dengan bulan Agustus 2004 yang berlokasi di Kebun Percobaan Balai Besar Bioteknologi dan Sumberdaya Genetika Pertanian, Cimanggu, Bogor. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah augmented design dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor. Perlakuan yang digunakan adalah 140 galur F5 hasil seleksi dari 12 famili persilangan kedelai F4 dan 4 genotipe tetua sebagai pembanding (Pangrango dan Ceneng sebagai pembanding toleran dan Slamet dan Godek A sebagai pembanding peka) yang diulang 3 kali. Semua perlakuan diuji pada naungan paranet 55%. Namun jumlah galur F5 yang dianalisis hanya 110 galur dari 140 galur. Hal ini disebabkan 110 galur tersebut memiliki jumlah sampel tanaman yang cukup yaitu 5 sampel tanaman, sedangkan sisanya tidak mencukupi 5 sampel. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang produktif dan buku produktif, umur berbunga dan panen, tipe pertumbuhan batang, jumlah polong total, jumlah polong isi, jumlah polong hampa, persentase polong isi dan polong hampa, jumlah biji per polong, dan bobot biji. Hasil uji F menunjukkan adanya keragaman pada galur-galur kedelai generasi F5 yang diuji untuk hampir semua karakter agronomi yang diamati. Hal itu diperlihatkan oleh karakter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang produktif dan buku produktif, umur berbunga dan panen, jumlah polong total, jumlah polong isi, jumlah polong hampa, persentase polong isi dan polong hampa, dan bobot biji, yang berbeda nyata. Namun, karakter jumlah biji per polong tidak berbeda nyata pada galur-galur kedelai generasi F5 yang diuji. Naungan umumnya dapat menyebabkan tanaman mengalami peningkatan tinggi tajuknya, umur panen lebih lambat, jumlah polong sedikit dan hasil biji yang rendah Galur PG25 memiliki jumlah daun, jumlah polong total, jumlah polong isi dan hasil biji yang tertinggi. Galur ini memiliki hasil biji rata-rata 7.12 g/tanaman. Galur CP15 memiliki jumlah cabang produktif dan jumlah buku produktif tertinggi, namun memiliki hasil biji sedang. Hasil biji rata-rata galur CP15 yaitu 4.26 g/tanaman. Berdasarkan pembandingan bobot biji galur-galur yang diuji dengan pembanding toleran diperoleh bahwa 69 galur sangat toleran, 21 galur toleran dan 20 galur peka. Beberapa galur dari kelompok sangat toleran memperlihatkan produktivitas tinggi dan sedang. Galur yang memiliki produktivitas tinggi, yaitu galur PG25 (7.12 g/tanaman) dan galur-galur yang memiliki produktivitas sedang antara lain galur PC3, CG27, GC10, GS14, GC28, GP15, SG11, CP15, dan SC8 dengan kisaran hasil antara 3.55-4.29 g/tanaman.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136341
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A05asu6.pdf
  Restricted Access
60.19 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.