Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136302
Title: Konsumsi bahan kering, konsumsi air dan neraca air ternak kerbau pada ransum berkadar monensin 0, 164, 328 dan 656 ppm
Authors: Parakkasi, Aminuddin
Wiradarya, Tantan R
Zairiful
Issue Date: 1986
Publisher: IPB University
Abstract: Konsumsi adalah faktor esensial yang merupakan dasar untuk hidup dan menentukan produksi. Salah satu aspek dari konsumsi makanan adalah konsumsi bahan kering untuk berbagai berat badan. Dari pengetahuan konsumsi bahan kering ini da- pat ditentukan jumlahzat makanan dalam bahan makanan yang perlu disediakan untuk ternak. Dari tingkat konsumsi dan pertambahan berat badan dapat dilihat pula efisiensi peng- gunaan makanan. Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi peternakan adalah dengan meningkatkan efisiensi penggunaan makanannya. Untuk maksud ini penggunaan zat perangsang tumbuh adalah penting. Zat tersebut bukan merupakan zat makanan dan tidak esensial, oleh karena itu sering disebut bahan makanan tam- bahan ('feed additive' atau 'feed suplement'). Monensin merupakan antibiotik spesifik yang relatif ba- ru sebagai zat perangsang tumbuh sapi pedaging. Monensin me- rupakan senyawa aktif yang bersifat biologis yang dihasilkan oleh suatu strain Streptomyces cinnamonensis (Haney dan Hoen 1967. dikutip Richardson dkk., 1976). Dalam penelitian ini disusun satu macam ransum dengan kadar monensin yang berbeda, masing-masing 0, 164, 328 dan 656 ppm, diberikan kepada ternak kerbau berumur 1-2 tahun dengan berat badan 210+8.96 kg. Penelitian dilakukan di ju- rusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Insti- tut Pertanian Bogor dari tanggal 26 Januari sampai 12 April 1985. Rancangan yang digunakan adalah Bujur Sangkar Latin (BSL) 4x4 dengan ternak sebagai lajur dan periode sebagai baris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bahan ke- ring dan konsumsi air nyata (P/0.01) dipengaruhi oleh kadar monensin dalam ransum. Konsumsi bahan kering tertinggigi- capai pada perlakuan R2 (328 ppm) yaitu 55.3 g/kg atau 1.47 persen dari berat badan. Konsumsi air tertinggi dicapai pada perlakuan R3 (656 ppm) yaitu 294.58 ml/kg BBO.75. Hubungan konsumsi bahan kering (Y) dan kadar monensin (X) mengikuti persamaan kuadratik: Y=23.188+1380.560.10-4x -1336.480.10-7x2 (r=0.99;P/0.01), sedangkan hubungan kon- sumsi air (Y) dan kadar monensin (X) adalah: Y=183.7238+ 0.3654X-3.0084.10-4x2 (r=0.99;P/0.05). Hubungan konsumsi air(Y) dan konsumsi bahan kering (X) mengikuti persamaan:..dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136302
Appears in Collections:UT - Nutrition Science and Feed Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D86zai.pdf
  Restricted Access
8.21 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.