Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136255
Title: Karakteristik Material Alami sebagai Bahan Konstruksi Bubu Rajungan untuk Mengurangi Ghost Fishing
Other Titles: Characteristics of Natural Fibers as Construction Material for Blue Swimming Crab Pot to Reduce Ghost Fishing
Authors: Riyanto, Mochammad
Simbolon, Domu
Komarudin, Didin
Athiyyah, Rifqah
Issue Date: Jan-2024
Publisher: IPB University
Abstract: Secara global, bubu menempati posisi kedua sebagai alat penangkapan ikan dengan risiko tertinggi hilang di lautan. Bubu menjadi alat tangkap yang banyak digunakan nelayan karena dapat dioperasikan pada daerah penangkapan yang sulit diakses, seperti dasar perairan berkarang, juga memberikan keunggulan dalam pengoperasian yang sederhana serta biaya produksi yang ekonomis. Salah satu komponen penyusun bubu adalah material serat sintetis yang memerlukan waktu cukup lama untuk terurai di laut apabila terjadi ghost fishing. Penggunaan material biodegradable sebagai salah satu bahan penyusun bubu dapat menjadi solusi alternatif untuk meminimalisir dampak ghost fishing. Namun, hingga saat ini penggunaan serat alami sebagai bahan alat penangkapan ikan masih jarang dilakukan di Indonesia. Hal ini dikarenakan minimnya informasi mengenai karakteristik serat alami sebagai bahan alat penangkapan ikan, sehingga penerapan bahan alami yang tepat untuk perikanan bubu belum diketahui oleh nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi karakteristik fisik dan mekanik tali agel, katun, dan rami yang digunakan sebagai bahan pembuat bubu untuk meminimalisir potensi ghost fishing, (2) membandingkan pengaruh perendaman pada kekuatan putus (breaking strength) dan kemuluran (elongation) tali agel, katun, dan rami yang diterapkan pada perikanan bubu, dan (3) merekomendasikan pengaplikasian tali berbahan biodegradable sebagai upaya untuk mengurangi dampak ghost fishing pada perikanan bubu. Ketiga tujuan tersebut dicapai dengan melakukan survei lapangan dan perendaman sampel di Pelabuhan Perikanan Kejawanan Cirebon, kemudian dilanjutkan dengan pengujian karakteristik mekanik dan fisik serat alami di IPB University. Data hasil uji mekanik yang didapatkan kemudian dianalisis menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Program for Social Science) menggunakan teknik analisis ragam. Hasil penelitian menunjukkan tali katun memiliki tekstur yang lembut dan halus, berbeda dengan tali agel dan tali rami yang memiliki permukaan kasar. Karakteristik mekanik kemuluran tali agel, katun, dan rami adalah 13,70%; 20,76%; dan 4,42%, dengan nilai kekuatan putus masing-masing 3,61 kgf; 9,84 kgf; dan 2,72 kgf. Setelah direndam selama 191 hari, tali katun memiliki nilai kekuatan putus dan kemuluran yang lebih tinggi daripada dua bahan lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tali katun adalah bahan biodegradable yang direkomendasikan untuk digunakan oleh nelayan bubu rajungan sebagai pengganti tali sintetis
Globally, fishing traps, or traps hold the second position in terms of the highest risk of loss at sea. Bubu has become a widely adopted fishing gear among fishermen due to its operability in challenging capture areas, such as coral seabeds, offering advantages in both simplicity of operation and economical production costs. A key constituent in the composition of bubu is synthetic fiber material, which requires a considerable amount of time for degradation at sea in the event of ghost fishing. The utilization of biodegradable materials as one of the components of bubu emerges as an alternative solution to minimize the impact of ghost fishing. However, the use of natural fibers as a material for fishing gear remains infrequent in Indonesia, primarily due to the scarcity of information regarding the characteristics of natural fibers as fishing gear material. Consequently, the appropriate application of natural materials for bubu fisheries remains unknown to fishermen. This research aims to: (1) identify the physical and mechanical characteristics of agel, cotton, and hemp ropes used in making bubu to minimize the potential for ghost fishing, (2) compare the effects of soaking on the breaking strength and elongation of agel, cotton, and hemp twine applied in bubu fisheries, and (3) recommend the application of biodegradable ropes as an effort to reduce the impact of ghost fishing in bubu fisheries. These three objectives are achieved through field surveys and soaking samples at Kejawanan Cirebon Fisheries Port, followed by testing the mechanical and physical characteristics of natural fibers at IPB University. The data obtained from mechanical tests are then analyzed using the SPSS (Statistical Program for Social Science) application with analysis of variance techniques. The research results reveal that cotton ropes exhibit a soft and smooth texture, distinct from the rough surface of agel and hemp ropes. The mechanical characteristics of elongation for agel, cotton, and hemp ropes are 13.70%, 20.76%, and 4.42%, with breaking strength values of 3.61 kgf, 9.84 kgf, and 2.72 kgf, respectively. Following 191 days of soaking, cotton ropes maintain higher breaking strength and elongation values compared to the other two materials. Consequently, the research concludes that cotton ropes are a recommended biodegradable material for use by crab trap fishermen as a substitute for synthetic ropes
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136255
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover489.88 kBAdobe PDFView/Open
Full teks.pdf
  Restricted Access
Full Teks1.14 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.39 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.