Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136140
Title: Analisis efisiensi faktor-faktor produksi udang tambak di Indonesia
Authors: Hakim, Dedi Budiman
Nasution, Siti Ratna Khadijah
Issue Date: 2005
Publisher: IPB University
Abstract: Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat melimpah. dilihat dari jumlah kepulauan sebesar 17508 pulau dan panjang pantai sekitar 81000 km yang merupakan satu per lima dari garis pantai dunia. Indonesia dengan luas wilayah yang terdiri dari 70 persen lautan dimana luas perairan lautnya 5,8 juta km² termasuk Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI) yang membentang luas dari Samudra Indonesia sampai Samudra Pasifik, sebenarnya memiliki potensi sumberdaya perikanan yang sangat besar. Berdasarkan kondisi sumberdaya yang ada maka sektor perikanan merupakan sektor yang penting dalam menggerakkan ekonomi, namun potensi sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia belum termanfaatkan secara optimal. Usaha budidaya udang sampai saat ini masih merupakan primadona ekspor komoditi perikanan. Udang juga merupakan komoditi ekspor non migas yang sangat diharapkan dapat menunjang peningkatan devisa negara, yang disebabkan komoditas udang memiliki nilai pasar yang relatif stabil di pasar internasional. Dengan semakin terbukanya pasar luar negeri dan peningkatan permintaan untuk komoditas udang, berdampak pada peningkatan pengembangan usaha budidaya udang tersebut. Produksi perikanan Indonesia sebagian besar berasal dari penangkapan laut, sedangkan dari aspek budidaya relatif masih sedikit. Usaha budidaya perikanan dalam jangka panjang diramalkan akan sangat berperan penting dalam kontribusinya terhadap produksi perikanan Indonesia, karena sumberdaya perikanan di laut akan semakin berkurang karena sifatnya yang open access. Kegiatan perikanan sampai dengan tahun 2000 menunjukkan peningkatan produksi dari kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Laporan Sidang Global Shrimp (2003) membahas bahwa Indonesia mempunyai potensi pengembangan tambak udang yang paling besar di dunia yaitu sekitar 960.000 hektar. Akan tetapi luas tambak yang ada sekarang ini diperkirakan hanya sekitar 200.000 ha. Lebih dari 75 persen dari luasan tambak tersebut merupakan tambak tradisional dengan produktivitas kurang dari 500 kg/ha. Sekitar 15 persen merupakan tambak semi-intensif, dengan produktivitas antara 12 ton/ha. Selebihnya sekitar 10 persen merupakan tambak intensif dengan produktivitas lebih dari 3 ton/ha. Produksi benur dari hatcheries saat ini diperkirakan mencapai 20.018 milyar/tahun. Usaha budidaya udang memiliki tiga tingkatan teknologi, yaitu tradisional, semi intensif dan intensif. Pada tiap tingkatan teknologi tersebut sangat tergantung pada intensitas penerapan aspek sapta usaha pertambakan. Aspek sapta usaha pertambakan mencakup konstruksi tambak, penyediaan dan pengaturan air, pengolahan tanah, penebaran benih unggul, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pemasaran hasil serta manajemen usaha. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136140
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A05srk.pdf
  Restricted Access
18.18 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.