Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136111
Title: Kajian terhadap potensi pembentukan modal pedagang makanan jajanan : Studi kasus pedagang makanan jajanan di Kecamatan Bogor Timur Kodya. Bogor
Authors: Tuanaya, Umar A. S
Zairin, M.
Issue Date: 1989
Publisher: IPB University
Abstract: Pedagang makana: jajanan sebagai salah satu usaha disektor informal memiliki kendala utama sebagaimana usaha lainnya di sektor tersebut, yaitu terbatasnya modal. Kendala ini bertambah sulit dengan kurangnya keterlibatan pemilik modal, misalnya bank yang bersedia membantu usaha mereka. Akibatnya adalah rendahnya tingkat pendapatan dan lambannya perkembangan usaha pedagang pada tahap berikutnya. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang mengkaji poten- si pembentukan modal yang dapat dihimpun oleh pedagang dan menelaah faktor-faktor yang cenderung berpengaruh terhadap komponen pendukung pembentukan modal tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus pedagang makanan jajanan yang berpangkal di beberapa lokasi dalam wilayah Kecamatan Bogor Timur, Kotamadya Bogor. Lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan agar mewakili keragaman pedagang makanan jajanan yang ada di Kotamadya Bogor. Sampel pedagang diambil secara acak sederhana sebanyak 40 orang dari populasi pedagang yang berpangkal yang berjumlah 274 orang berdasarkan hasil survey pendahuluan di lokasi penelitian tersebut, Potensi Pembentukan modal diukur dari nilai surplus (tabungan) yaitu selisih antara pendapatan dengan penge- luaran rumah tangga dan pengeluaran usaha. Sedangkan un- tuk melihat penampilan usaha dari pedagang makanan jajan- an dilakukan analisis perbandingan antara penerimaan dan biaya atau disebut analisis RC rasio. versity Para pedagang menikmati keuntungan dari kegiatan perdagangan makanan jajanan selama waktu setahun. Hal ini terbukti dari hasil analisis RC rasio atas biaya variabel maupun biaya total yang bernilai lebih dari satu untuk pa- ra pedagang. Akibatnya, mereka akan terus berdagang di- sektor tersebut, karena tertutupinya biaya variabel mau- pun biaya tetap yang dikeluarkan oleh mereka. Hasil perhitungan nilai surplus pedagang mengungkap- kan bahwa mereka memiliki potensi pembentukan modal seki- tar 28.6712 persen dari pendapatan yang diperoleh selama setahun. Artinya, para pedagang sesungguhnya memiliki ke- mampuan untuk mengadakan pengembangan usaha pada tahap be- rikutnya. Namun, kemampuan ini jauh lebih kecil dibanding dengan pengeluaran rumah tangga dan pengeluaran usaha yang berjumlah sekitar 70.0 persen dari pendapatan selama setahun. Hal ini diduga berkaitan dengan motivasi awal dari pedagang untuk berusaha di sektor tersebut, yaitu untuk memenuhi terlebih dahulu kebutuhan rumah tangganya dan sesudah itu meningkatkan pendapatan uang tunai untuk kebutuhan lainnya…dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136111
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A89MZA1.pdf
  Restricted Access
21.61 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.