Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135927
Title: Monitoring Kualitas Perairan Laut Belawan untuk Pembesaran Ikan Kakap Putih Lates calcarifer Sistem Keramba Jaring Apung
Other Titles: Monitoring the Quality of Belawan Sea Waters for Rearing Asian Seabass Lates calcarifer in Floating Net Cage System
Authors: Nirmala, Kukuh
Supriyono, Eddy
Hastuti, Yuni Puji
Lubis, Vina Iman Sari
Issue Date: Jan-2024
Publisher: IPB Uniersity
Abstract: Perairan Belawan terletak di Pantai Timur Provinsi Sumatera Utara, sebagian berada di wilayah Kota Medan dan sebagian lagi merupakan wilayah kabupaten Deli Serdang. Perairan laut Belawan merupakan lokasi pelabuhan laut terbesar di bagian barat Indonesia yang berjarak ± 24 km dari kota Medan, berhadapan dengan Selat Malaka dengan lalu lintas pelayaran yang padat. Kota Belawan termasuk kawasan pesisir yang terletak di Kecamatan Medan Belawan, Provinsi Sumatera Utara. Berbagai aktivitas atau kegiatan di kawasan pelabuhan diperkirakan yang menjadi sumber dampak pencemaran yaitu: kegiatan bongkar muat kapal barang, mobilisasi tenaga kerja di pelabuhan, mobilisasi dari peralatan bongkar muat, mobilisasi dari truk pengangkut barang, mobilisasi sarana transportasi air, kegiatan industri di sekitarnya dan limbah domestik dari pemukiman penduduk. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis status kelayakan lokasi kajian jika dikembangkan lebih lanjut terkait keramba jaring apung (KJA). Penelitian dilaksanakan di perairan laut Belawan, Kota Medan selama 2 bulan yang dimulai dari Agustus - September 2022. Penelitian ini diawali dengan survei lapangan dan pengambilan data lapangan pada titik sumber air. Pengumpulan data dalam penelitian berupa data primer dan data sekunder. Metode pengambilan contoh air laut yang digunakan adalah purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode analisis deskriptif dan penentuan status mutu kualitas Perairan Belawan menggunakan indeks STORET, CCME WQI dan analisis spasial karakteristik kualitas perairan antara stasiun pengamatan digunakan pendekatan analisis statistik multi variabel yaitu analisis komponen utama atau Principal Component Analysis (PCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi iklim dan hidro-oseanografi Perairan Belawan seperti curah hujan, kecepatan angin, tinggi gelombang dan kecepatan arus yang sesuai dengan baku mutu dan hanya pasang surut yang tidak sesuai dengan baku mutu untuk peruntukan keramba jaring apung. Data kualitas air meliputi parameter fisika (EC,TDS, salinitas, suhu dan kekeruhan), parameter kimia (DO, BOD, COD, amonia, pH) dan parameter biologi (total vibrio count dan plankton). Untuk seluruh parameter yang diamati hanya parameter COD dan kekeruhan yang tidak memenuhi baku mutu untuk pemeliharaan ikan kakap di keramba jaring apung (KJA). Hasil pengamatan terkait dengan data plankton yang terdapat di Perairan Belawan hanya terdapat dari jenis Fitoplankton. Adapun jenis dari Fitoplankton hanya terdapat dari kelas Cyanophyceae, Chlorophyceae, Bacyllariophyceae dan Dynophyceae. Pada saat penelitian ditemukan spesies Oscillatoria sp., Synedra sp., Mycrocystis sp. yang merupakan kelas Cyanophyceae, kelas Bacyllariophyceae terdiri dari spesies Nitzschia sp., Bacillaria sp., Chaetoceros sp., kemudian kelas Chlorophyceae terdiri dari Dunaliella sp., kelas Bacyllariophyceae terdiri dari spesies Nitzschia sp., Bacillaria sp., Chaetoceros sp., Skeletonema sp., Rhizoselenia sp., Coscinodiscus sp. dan Ceratocorys sp., Pyrocystis sp., Prorocentrum sp., Ceratium sp., Noctiluca sp. yang termasuk kelas Dynophyceae. Hasil pengamatan Total Vibrio Count (TVC) selama penelitian dilakukan pada 5 ekor ikan dengan masing-masing organ ikan kakap (insang, hati, ginjal) dan seluruh titik sampel air di Perairan Belawan. Untuk pengamatan gejala klinis pada ikan kakap seperti warna tubuh berwarna pucat dan sisik mulai terkelupas serta kondisi jaringan insang, hati dan ginjal menunjukkan adanya perubahan serta kerusakan. Organ insang menunjukkan adanya indikasi fusi parsial beberapa lamela, organ hati mengindikasikan adanya nekrosis sel hepatosit dan organ ginjal mengindikasikan adanya degenerasi pembengkakan. kondisi perairan Belawan tidak terdapat perbedaan tingkat pencemaran antar zona ditinjau dari indeks STORET (tercemar sedang) dan indeks CCME WQI (marginal) dengan faktor pembatas yaitu COD dan kekeruhan. Perairan Belawan dalam kondisi kurang layak pada bulan Agustus – September untuk kegiatan budidaya ikan kakap di keramba jaring apung (KJA) ditandai dengan nilai SR dan ADG yang rendah.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135927
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover_Vina Iman Sari Lubis_C1501202019.pdf
  Restricted Access
Cover381.28 kBAdobe PDFView/Open
Vina Iman Sari Lubis_C1501202019.pdf
  Restricted Access
Fulltext5.8 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran_Vina Iman Sari Lubis_C1501202019.pdf
  Restricted Access
Lampiran846.19 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.