Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135877| Title: | Inaktivasi virus avian influenza (AI) dengan penambahan formalin konsentrasi bertingkat sebagai salah satu cara pembuatan vaksin AI inaktif |
| Authors: | Murtini, Sri Mulia, Bongot Huaso |
| Issue Date: | 2005 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Direktorat Jendral Kesehatan dan Bina Produksi Ternak (2004) mengemukakan bahwa penanganan virus Avian Influenza dapat ditempuh melalui program vaksinasi dan depopulasi. Vaksin merupakan bahan biologis yang berasal dari mikroorganisme yang dapat merangsang pembentukan kekebalan terhadap penyakit. Penelitian bertujuan untuk mengetahui metode inaktivasi virus Avian Influenza (Al) sebagai salah satu cara pembuatan vaksin Al inaktif. Inaktivasi dilakukan dengan pemaparan virus Al oleh larutan formalin. Konsentrasi formalin yang dipergunakan adalah 0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4% dan 0,5%. Isolat virus Al berasal dari Laboratorium Virologi IPB yang ditumbuhkan pada media telur embrio tertunas (TET) umur 10 hari. Titer virus diuji dengan uji Haemaglutinasi (HA) sebelum dan sesudah inaktivasi, yaitu pada satu jam setelah inaktivasi, setiap hari selama satu minggu, dan setiap minggu selama satu bulan. Keamanan formalin sebagai bahan penginaktif diuji dengan memupuk suspensi virus pada TET. Hasil penelitian menunjukkan suspensi virus dengan sumber cairan alantois maupun embrio memiliki titer awal yang sama yaitu 2 haemaglutination unit (HAU). Inaktivasi selama 1 jam oleh formalin konsentrasi 0,5%, suspensi virus asal cairan alantois mengalami penurunan tertinggi hingga titer virusnya menjadi 2 HAU sedangkan suspensi virus asal embrio titer virusnya menjadi 2 HAU. Penurunan titer virus seiring dengan besarnya konsentrasi formalin yang ditambahkan. Sumber virus suspensi embrio memiliki waktu penyimpanan yang lebih lama dilihat dari penurunan titer virus yang lebih perlahan. Pembiakan virus yang diinaktivasi dengan formalin pada semua konsentrasi ditelur ayam berembrio menunjukan bahwa virus yang telah diinaktivasi tidak tumbuh pada pupukan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa virus telah mati akibat pemaparan formalin. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135877 |
| Appears in Collections: | UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| A05bhm.pdf Restricted Access | 16.61 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.