Instrumen pengukur diameter pohon (IPDP) dalam pengolahan kayu lapis

Abstract

Indonesia adalah negara terpenting penghasil berbagai kayu bulat tropis dan kayu gergajian, kayu lapis dan hasil kayu lainnya serta pulp untuk pembuatan kertas. Lebih dari setengah hutan di negeri ini, sekitar 54 juta hektar, dialokasikan untuk produk kayu, dan ada dua juta hektar lagi hutan tanaman industri yang telah didirikan untuk memasok kayu pulp. Di samping itu, juga dimanfaatkan dalam pembuatan kayu lapis. Kayu lapis ini dibuat dari finir-finir kayu yang dibentuk dari kayu gelondongan dari pohon dengan ukuran tertentu. Dalam pembuatan finir, diperlukan ketepatan penentuan titik tengah untuk penempatan chuck mesin pengupas sebelum proses pengupasan. Ketepatan penempatan ini mempengaruhi hasil yang diperoleh khususnya dalam memaksimalkan jumlah hasil finir yang dapat dihasilkan dari sebuah log kayu. Alat yang telah digunakan dalam penentuan titik tengah saat ini berupa mal atau penggaris tertentu dan penggunaan proyektor. Penggunaan alat yang memanfaatkan suara atau bunyi dalam penentuan titik tengah ini belum ditemukan penerapannya sehingga perlu dibuat sebuah instrumen pengukur diameter pohon untuk penentuan titik tengah yang memanfaatkan bunyi sebagai alat ukur. Hal ini yang mendasari pengadaan penelitian untuk menciptakan sebuah instrumen alternatif dalam pengukuran diameter kayu dengan menggunakan gelombang bunyi (audio) dalam penentuan titik tengah (centering) sebelum proses pembuatan finir kayu lapis.