Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135687| Title: | Diskriminan kanonik komposisi tingkatan mutu teh hitam |
| Other Titles: | Canonical Discrimination of Black Tea Grade Composition |
| Authors: | Indahwati Musa, M.Sjarkani Mulyani, Dinna |
| Issue Date: | 1998 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Pengelola perkebunan teh dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu rakyat (petani) dan instansi perkebunan. Sedangkan kondisi alam yang paling mendukung mutu pucuk adalah musim (musim hujan dan musim kering). Pucuk mutu tinggi akan menghasilkan teh olahan mutu tinggi, yang diolah melalui proses fermentasi menjadi teh hitam. Ada 14 jenis tingkatan mutu teh hitam yang dihasilkan yaitu: mutu 1 (BOP, BOPF, PF, DUST, BP, BT), mutu 2 (BM, BP2, BT2, PF2, DUST2, PF3), dan mutu 3 (BTL, BBL). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi 14 jenis tingkatan mutu teh hitam yang berasosiasi dengan kelompok pengelola kebun pada musim tertentu (4 kelompok), melalui teknik analisis peubah ganda yaitu analisis diskriminan kanonik. Data berupa persentase hasil produksi ke-14 jenis tingkatan mutu teh hitam, yang diambil dari Pabrik Pengolahan Teh Hitam di Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung, Bandung selama 8 bulan (Oktober 1997 - Mei 1998). Hasil analisis ragam peubah tunggal untuk menguji pengaruh antar kelompok terhadap masing- masing tingkatan mutu teh hitam berbeda nyata pada x=5%, kecuali untuk DUST (nilai-p 0.2775). Hasil analisis ragam peubah ganda untuk menguji pengaruh antar kelompok terhadap keseluruhan tingkatan mutu teh hitam juga berbeda nyata pada a=5%. Dua fungsi pertama yang dihasikan analisis diskriminan kanonik mampu menerangkan keragaman yang dibangkitkan oleh kelompok sebesar 98.1 %, dengan keragaman yang diterangkan fungsi 1 dan 2 masing-masing sebesar 86.4% dan 11.7%. Pemeriksaan secara visual menunjukkan, tingkatan mutu teh hitam BM, BT2, PF2, dan PF3 berasosiasi dengan kelompok A (pengelola rakyat musim hujan). Tingkatan mutu BP2, DUST2, BTL, BBL berasosiasi dengan kelompok B (pengelola rakyat musim kemarau). Tingkatan mutu BT berasosiasi dengan kelompok C (pengelola Gambung musim hujan). Tingkatan mutu BOP, BOPF, PF, BP berasosiasi dengan kelompok D (pengelola Gambung musim kemarau). Tingkatan mutu DUST tidak dapat dikatakan berasosiasi kuat dengan semua kelompok. Hal ini berarti, kelompok yang berasosiasi dengan komposisi tingkatan mutu teh hitam terbaik (teh hitam mutu ekspor, yaitu BOP, BOPF, PF, BP, dan BT) adalah kelompok C dan D (pengelola Gambung pada kedua musim). Sedangkan kelompok A dan B (pengelola rakyat pada kedua musim) berasosiasi dengan komposisi mutu 2 dan mutu 3. Pengujian kehandalan fungsi diskriminan dalam menempatkan individu yang benar ke kelompok masing-masing, dengan metode resubstitusi menunjukan bahwa secara keseluruhan penempatan individu yang benar cukup baik yaitu sebesar 79.9%, dengan tingkat keberhasilan rata-rata adalah sebesar 80.5%. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135687 |
| Appears in Collections: | UT - Statistics and Data Sciences |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| G98DMU.pdf Restricted Access | 4.63 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.