Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135516
Title: Mempelajari pengaruh proses pembuatan dan lama penyimpanan minyak kacang tanah (Arachis hypogaea) terhadap kandungan aflatoksin
Authors: Damayanthi, Evy
Ekayanti, Ikeu
Mulyanah, Ina
Issue Date: 1994
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh proses pembuatan dan lama penyimpanan minyak kacang tanah terhadap kandungan aflatoksin. Penelitian dilakukan pada bulan November 1993 sampai bulan Maret 1994. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu untuk melihat pengaruh proses pembuatan minyak kacang tanah. Pembuatan minyak kacang tanah dilakukan di Industri rumah tangga penghasil minyak kacang tanah di Desa Malaka, Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang dan pabrik minyak kacang tanah di Kotamadya Воgor. Tahap kedua yaitu untuk melihat pengaruh perlakuan penyimpanan terhadap kadar aflatoksin minyak kacang tanah. Analisa kimia meliputi analisa kadar aflatoksin (Blaney et al, 1984), analisa kadar asam lemak bebas (Busser (1964) dalam Ketaren 1986) dan analisa kadar air (Hopper (1951) dalam Ketaren (1986). Perlakuan penyimpanan minyak kacang tanah terdiri dari lima taraf dan kontrol, yaitu penyimpanan minggu ke-0, 1, 2, 3, 4 dan 5. Selain itu dilakukan juga pengamatan terhadap bau dan warna serta pengukuran suhu dan kelembaban ruang penyimpanan pada setiap taraf penyimpanan. Data pengaruh proses pembuatan dianalisa secara deskriptif, data perbedaan penurunan kandungan aflatoksin di kedua pabrik diuji dengan ujit. Sedangkan data pengaruh penyimpanan dianalisa dengan menggunakan analisa sidik ra- gam rancangan acak kelompok satu faktor dengan sub-sampling dua kali ulangan (Sudjana, 1990). Uji jarak Duncan dilakukan untuk melihat pasangan perlakuan yang berbeda (Yitnosumarto, 1993). Kacang tanah yang digunakan sebagai bahan baku pada pembuatan minyak kacang tanah umumnya berkualitas rendah. Kacang tanah dari pabrik Sumedang umumnya berkeriput, berwarna kecoklatan, sebagian pecah-pecah dan tampak berjamur, sedangkan kacang tanah dari pabrik Bogor relatif lebih baik karena bentuknya masih utuh walaupun tampak berkeriput. Ketengikan minyak kacang tanah meningkat selama penyimpanan. Secara umum selama penyimpanan minyak kacang tanah tidak mengalami perubahan warna.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135516
Appears in Collections:UT - Nutrition Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
A94IMU.pdf
  Restricted Access
17.62 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.