Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135453
Title: Pengaruh ekstrak daun setebal(Hoya latifolia) terhadap perkembangan stadium pradewasa nyamuk, Aedes aegypti L.
Authors: Amin, Ahmad Arif
Rahayu, Sri
Kusumawati, Wiwin
Issue Date: 2005
Publisher: IPB University
Abstract: Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama penyakit demam berdarah (Dengue Haemorrahagic Fever), serta demam kuning (Yellow Fever), kaki gajah (Filiariasis), Equine Encephalitis, Septicaemia Haemorragica, Enzootic Hepatitis dan vektor parasit darah pada manusia dan burung (Cheng 1974, Service 1986). Penyakit DBD di Indonesia sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang besar dan penyakit ini belum ditemukan obat atau vaksinnya. Salah satu cara pengendaliannya adalah dengan memberantas vektor penyakit tersebut. Pengendalian dengan menggunakan insektisida sintetis sudah lama dan hingga kini masih digunakan di Indonesia. Di balik manfaatnya yang besar tersembunyi bahaya yang mengerikan yaitu pencemaran lingkungan dan keracunan. Penggunaan insektisida sintetis yang terus menerus dapat menimbulkan resistensi terhadap organisme pengganggu. Dampak negatif tersebut dapat dikurangi dengan memanfaatkan insektisida nabati yang ramah lingkungan. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati dan sangat berpotensi tinggi bagi pengembangan dan pemanfaatan insektisida nabati. Tanaman yang berfungsi sebagai insektisida mengandung senyawa sianida, saponin, tanin, flavanoid, steroid, alkaloid dan minyak atsiri (Aminah 1995). Hoya latifolia diduga mengandung saponin, terpenoid dan alkaloid (Zachos 1998). Tujuan penelitian ini adalah menguji dan mengetahui pengaruh ekstrak daun setebal terhadap perkembangan stadium pradewasa nyamuk Aedes aegypti. Penelitian dilakukan di Laboratorium Entomologi, FKH-IPB. Pembuatan ekstrak daun setebal dicampurkan dengan pelarut aquades, metanol dan etanol dengan perbandingan 1:1 (1 gram daun ditambahkan dengan 1 ml pelarut). Pengujian 5 kali ulangan pada konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7% dan 0% sebagai kontrol. Pengamatan dilakukan setiap 8 jam sekali. Kematian larva pada metanol maupun etanol konsentrasi 6% dan 7% mencapai 100%, hal ini disebabkan oleh senyawa yang terkandung di dalam ekstrak daun setebal. Kematian pupa pada methanol maupun etanol mencapai 100% pada konsentrasi 6% dan 7%, disebabkan gangguan pada waktu stadium larva. Ekstak daun setebal mempengaruhi lama perkembangan larva dan pupa pada beberapa pelarut dan konsentrasi, perbedaan waktu perkembangan larva atau pupa yang relatif lebih cepat atau lebih lama dibandingkan kontrol disebabkan kemampuan bertahan hidup dari individu larva atau pupa berbeda-beda akibat terpapar ekstrak daun setebal. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa daun setebal dapat digunakan sebagai insektisida nabati yang berpengaruh terhadap perkembangan Aedes aegypti L., ekstrak daun setebal lebih efektif pada pelarut metanol dan etanol daripada aquades, LC50 ekstrak daun setebal terhadap larva Aedes aegypti dalam pelarut aquades adalah 21,6523%, LC50 ekstrak daun setebal dalam metanol 3,1986% dan LC50 ekstrak daun setebal dalam pelarut etanol 3,3442%.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135453
Appears in Collections:UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology

Files in This Item:
File SizeFormat 
B05wku.pdf
  Restricted Access
7.49 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.