Aktivitas protease dari bacillus circulans pada berbagai tahap pemurnian

Abstract

Bekatul mempunyai potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan selain harganya murah juga kualitasnya sebagai bahan makanan cukup tinggi. Hal ini disebabkan pada bekatul terkandung asam- asam amino esensial. Bekatul juga memiliki kandungan lemak yang cukup tinggi. Oleh karena itu bekatul mudah tengik dalam penyimpanan karena lipase dapat memecah lemak menjadi asam-asam lemak. Salah satu upaya memperkecil aktivitas lipase adalah dengan menggunakan enzim antilipase. Enzim ini tergolong protease. Protease dapat ditingkatkan aktivitasnya melalui pemurnian. Pemurnian dilakukan dengan memisalıkan enzim tertentu dari ekstrak enzim kasar yang masih mengandung sel mikroba dan komponen lainnya. Pada penelitian ini dilakukan tahap pemurnian sebagai berikut: produksi enzim kasar, pengendapan pada konsentrasi garam ammonium sulfat tertentu yang dikenal dengan salting out, dialisis, dan freeze drying. Pada penelitian ini isolat bakteri yang digunakan untuk produksi protease adalah Bacillus circulans. Air rendaman kedelai dengan pH tidak terkontrol digunakan sebagai media produksi protease. Kadar protein diukur menggunakan metode Bradford (1976) sedangkan aktivitas protease ditentukan dengan inetode Grassl dan Bergmeyer (1983). Tingkat kemurnian enzim ditentukan berdasarkan aktivitas spesifik (U/mg). Produksi protease dilakukan selama 56 jam dan optimum pada pH 9.28. Kondisi ini tercapai pada fase akhir eksponensial dari fase pertumbuhan bakteri. Pemurnian ternyata dapat meningkatkan aktivitas protease. Pada tahap dialisis kemurnian enzim mencapai 5,37 kali dan aktivitas spesifik 1.3359 U/mg. sedangkan kemurnian pada tahap freeze drving sebesar 5.90 kali dan aktivitas spesifik sebesar 1,4666 U/mg.