Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135276
Title: Analisis asam dan garam hidroksisitrat dari sari buah gelugur dan kandis dengan cara konvensional
Other Titles: Analysis of Hydroxycitric Acid and Its Salts from Gelugur and Kandis Juice with Conventional Methods
Authors: Achmadi, Suminar S.
Rohaeti, Eti
Wuryandari, Hanggraini Tri
Issue Date: 1998
Publisher: IPB University
Abstract: Asam gelugur dan asam kandis mengandung senyawa aktif yang berupa asam hidroksisitrat (hydroxycitric acid, HCA) sekitar 60-90% dari total asam organik yang ada di dalamnya. HCA merupakan senyawa aktif yang dapat menghambat sintesis lemak dan kolesterol, sedangkan dalam bentuk garamnya HCA digunakan sebagai obat pencahar dan zat aditif pada bahan makanan. Isolasi HCA melalui pembentukan garam Ca-HCA mudah dilaksanakan tetapi reaksi pembentukan garam ini tidak sempurna sehingga masih terdapat HCA dalam filtrat. Untuk meningkatkan efisiensi konversi HCA menjadi garam-garamnya maka kadar HCA dalam filtrat harus dipantau. Guna memenuhi keperluan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mencari metode analisis kadar HCA dan kadar ion logam pada garam-garam HCA yang cepat, mudah, dan murah sesuai dengan kondisi pabrik berskala kecil sampai menengah. Sari buah gelugur yang digunakan dalam penelitian ini memiliki pH 2,00 dengan kadar air 89,8%, sedangkan sari kandis ber-pH 2,04 dengan kadar air 84,6%. Sebanyak 95% dari seluruh asam yang ada dalam sari gelugur berupa asam hidroksisitrat dan pada sari kandis sebesar 86,9%. Hasil analisis HCA dalam filtrat yang dibuat pada pH 8, 9, dan 10 menunjukkan bahwa untuk garam Ca-HCA dan Mg-HCA efisien dibuat pada pH tinggi, pada kondisi ini kadar HCA dalam filtrat paling rendah yaitu 7-9%. Untuk garam K-HCA reaksi konversi berjalan efisien pada pH 9, sedangkan pada pH yang lebih tinggi kadar senyawa ini akan naik kembali. Berdasarkan hasil uji t terhadap kedua cara analisis HCA yaitu HPLC dan spektroskopi UV-Vis diperoleh nilai thit tab, hal ini berarti bahwa kedua cara analisis tidak berbeda atau spektrofotometer UV-Vis dapat menggantikan keberadaan HPLC. Dari keseluruhan hasil pengukuran unsur logam dalam garam-garam HCA, cara AAS memberikan hasil yang tidak berbeda dengan cara titrimetri. Hal ini berarti bahwa metode titrasi dapat digunakan menggantikan metode AAS.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135276
Appears in Collections:UT - Chemistry

Files in This Item:
File SizeFormat 
G98htw.pdf
  Restricted Access
4.14 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.