Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135167
Title: Pengaruh pengelapan dan lama penyimpanan terhadap kandungan vitamin C jeruk keprok siam Citrus nobilis)
Authors: Sibarani, Sudjana
Mudjajanto, Eddy Setyo
Nilman
Issue Date: 1995
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pengelapan dan lama penyimpanan terhadap kandungan vitamin C jeruk keprok siam (Citrus nobilis). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Gizi, Laboratorium Pengolahan Pangan, dan Laboratorium Biokimia Gizi, Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian berlangsung pada bulan Mei 1995. Ada dua tahapan dalam penelitian ini, yaitu survei dan penelitian laboratorium. Survei bertujuan untuk mengetahui jenis lap, frekuensi pengelapan, lamanya waktu penjualan, dan mencari lokasi sampel jeruk yang akan digunakan dalam penelitian laboratorium, serta mengamati secara langsung bagaimana proses memperdagangkan buah jeruk oleh pedagang eceran. Pada penelitian laboratorium dilakukan perlakuan pengelapan, penyimpanan, dan analisis kimia. Frekuensi perlakuan pengelapan yang diberikan yaitu nol (A0), satu (A1), dua (A2), dan tiga kali (A3) per hari, serta perlakuan penyimpanan selama nol (BO), satu (B1), dua (B2), tiga (B3), dan empat hari (B4). Analisis kimia pada jeruk keprok siam (Citrus nobilis) meliputi vitamin C, total asam dan kadar air. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh pengelapan dan lama penyimpanan terhadap kandungan vitamin C jeruk keprok siam (Citrus nobilis) digunakan rancangan acak lengkap berpola faktorial dengan tiga kali ulangan. Data yang dihasil- kan diuji dengan sidik ragam dan uji jarak Duncan (Steel & Torrie, 1991). Buah jeruk yang diperdagangkan oleh pedagang eceran disepanjang pinggiran jalan raya depan pasar Jatinegara dan terminal Kampung Rambutan (Jakarta), serta dipinggiran jalan raya kompleks pertokoan Merdeka Bogor, semuanya mendapatkan perlakuan pengelapan. Frekuensi pengelapan berkisar antara satu sampai lima kali, tetapi yang paling banyak dilakukan adalah satu sampai tiga kali dalam satu hari. Jenis lap juga bervariasi, tetapi yang paling banyak digunakan yaitu lap makan. Waktu pengelapan yang rutin adalah pagi (± 08.00 WIB), siang (±14.00 WIB), dan sore hari (± 17.00 WIB). Jeruk yang dijual oleh pedagang di semua tempat diperoleh dari pasar induk Kramadjati Jakarta. Jeruk yang dijual tersebut akan habis terjual antara satu sampai empat hari, tergantung sepi atau tidaknya pembeli.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135167
Appears in Collections:UT - Nutrition Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
A95NIL.pdf
  Restricted Access
14.95 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.