Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135153
Title: Peranan mikoriza dan pembenah tanah terhadap produksi beberapa leguminosa pada Tailing berupa pasir pasca penambangan timah
Authors: Dewi M.H.K., Panca
Harini, Sri
Wandasari, Rahayu
Issue Date: 2005
Publisher: IPB University
Abstract: Lahan pasca tambang timah dapat menghasilkan tailing yang menyebabkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan. Penurunan yang terjadi dapat secara fisik seperti kerusakan topografi yang berakibat tanah akan rawan longsor dan hilangnya top soil, secara kimia seperti pencemaran air dan tanah, yang terakhir adalah penurunan secara biologi seperti hilangnya vegetasi alami dan perubahan ekosistem. Oleh karena itu, perlu diadakan suatu upaya untuk mereklamasi lahan misalnya dengan pemberian cendawan mikoriza arbuskula berupa mycofer, top soil dan pembenah tanah berupa humega yang mengandung asam humik serta penggunaan tanaman leguminosa. Kegunaan dari tanaman leguminosa tidak hanya terbatas untuk makanan manusia dan ternak saja, tetapi juga memiliki kegunaan yang lainnya. seperti: untuk konservasi tanah dan menjaga kesuburan tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari kombinasi yang terbaik dari penggunaan mikoriza dengan pembenah tanah dan mencari bahan pembenah tanah yang baik digunakan pada. railing sebagai alternatif pengganti top soil. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Laboratorium Lapangan Agrostologi Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor untuk penelitian lapangan serta di Laboratorium Agrostologi dan Laboratorium Bioteknologi Hutan dan Lingkungan Pusat Penelitian Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor untuk analisa persentase infeksi akar, jumlah spora, bobot kering tajuk dan identifikasi spora. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2004 sampai dengan Mei 2005. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) berpola faktorial 2 X 6 dengan lima kali ulangan. Faktor pertama adalah CMA (Cendawan Mikoriza Arbuskula), yang terdiri atas dua taraf yaitu Ma (tanpa CMA) dan M, (dengan CMA). Faktor kedua yaitu penambahan top soil dan pembenah tanah, yang terdiri atas enam taraf yaitu Ho (Kontrol), H, (Kontrol + Top soil), H₂ (Kontrol + Humega Cair), H; (Kontrol + Humega Bubuk), Ha (H₁ + Humega Cair), Hs (H) + Humega Bubuk). Peubah yang diukur dalam penelitian ini adalah persentase infeksi akar (%), jumlah spora (unit/50g tanah), bobot kering tajuk (g/pot), dan identifikasi spora pada tanaman Centrosema pubescens, Calopogonium mucunoides dan Pueraria javanica. Analisis data dilakukan dengan menggunakan paket program. SAS for Windows. Hasil analisis ragam yang menunjukkan pengaruh nyata, dilakukan uji jarak berganda Duncan (Steel dan Torrie, 1993). Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan mikoriza berpengaruh meningkatkan persentase infeksi akar, jumlah spora dan bobot kering tajuk ketiga. leguminosa yang digunakan. Pada tanaman C. pubescens diperoleh kombinasi perinkuan yang terbaik yaitu penggunaan mikoriza dengan humega bubuk untuk peubah jumlah spora. Tanaman C. mucunoides juga memiliki kombinasi yang terbaik antara mikoriza dan humega bubuk untuk peubah persentase infeksi akar. niversity Penggunaan humega bubuk dapat menggantikan peran dari top soil pada tanaman C. pubescens dan C. mucunoides. Tanaman P. javanica dapat tumbuh dengan baik hanya dengan penambahan mikoriza tanpa penggunaan top soil atau pembenah tanah, sehingga memungkinkan tanaman ini dapat dijadikan sebagai tanaman pioner pada tailing berupa pasir pasca penambangan timah. Identifikasi spora menunjukkan tidak ada jenis spora baru yang tumbuh pada perlakuan selain mycofer (Glomus etinucatum, Glomus manihotis, Gigaspora margarita dan Acaulospora sp.).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135153
Appears in Collections:UT - Nutrition Science and Feed Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D05rwa.pdf
  Restricted Access
7.73 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.