Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135132
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSunarminto, Tutut
dc.contributor.advisorRachmawati, Eva
dc.contributor.authorYadi, Muhammad Hafif
dc.date.accessioned2024-01-18T06:24:18Z
dc.date.available2024-01-18T06:24:18Z
dc.date.issued2024-01-18
dc.identifier.citationAbbas R. 2005. Mekanisme Perencanaan Partisipasi Stakeholders Taman Nasional Gunung Rinjani. Institut Pertanian Bogor. Adnyana PB, Yudasmara GA, Ganesha. 2014. Efektivitas Model Ekowista Bahari Berbasis Pendidikan Terpadu. Seminar Nasional Riset Inovatif II.(2339–1553). Alfianto R. 2020. Pengembangan Ekowisata Hutan Mangrove Teluk Pangpang Taman Nasional Alas Purwo. Institut Pertanian Bogor. Alikodra HS. 2012. Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan; Pendekatan Ecosophy Bagi Penyelamatan Bumi. Yogyakarta: UGM Press. Alikodra HS. 2020. Era Baru Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Membumikan Ekosofi Bagi Keberlanjutan Umat. Bogor: IPB Press. Andronicus F, Yulianda A, Fahrudin. 2016. Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Ekowisata Berbasis Daerah Perlindungan Laut (DPL) di Pesisir Desa Bahoi, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. JEMIS. 4(1):1–10. Anwar S. 2020. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Di Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Unit X Sintang Utara Provinsi Kalimantan Barat. IPB University. Asnawi M. 2020. Analisis Multiplier Effect Wisata Taman Nasional Gunung Bromo Terhadap Pertumbuhan EKonomi Daerah Kabupaten Probolinggo. IAIN Jember. Azzahy GS. 2010. Tentang Persepsi. http://syakirablogBlogspot.com/2008/11 /tentang-persepsi.html. Bhinadi A. 2017. Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus Daerah Istimewa Yogyakarta). Yogyakarta: Deepublish. BPS. 2022. Kecamatan Banyuputih dalam Angka 2022. Situbondo. BTN Baluran. 2014. Rencana Pengelolaan Taman Nasional Baluran Tahun 2014-2023. Situbondo: Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Balai Taman Nasional Baluran. Departemen Kehutanan. Budiono A. 2013. Rencana jangka panjang (RPJP) Taman Nasional Gunung Rinjani periode 2015-2024. Mataram. Christie MF, Mason PA. 2014. Transformative Tour Guiding: Training Tour Guides to be Critically Reflective Practitioners. Jurnal Ecotourism. 2(1):1–16. Damanik J, Weber H. 2006. Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: Andi. David FR. 2011. Strategic Management. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat. Dewi EC. 2016. Nilai Manfaat Taman Nasional Baluran Bagi Masyarakat Desa Wonorejo Kabupaten Situbondo Jawa Timur. Institut Pertanian Bogor. DP3AP2KB. 2022. Cakupan Laporan Pendataan Keluarga Indonesia. Situbondo. Ekawati S, Nurrochmat D. 2013. Hubungan Modal Sosial dengan Pemanfaatan dan Kelestarian Hutan Lindung. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. 11(1):40–53. Ekawati S, Suharjito D, Anwar S. 2020. Merangkai Esai Pemberdayaan Masyarakat di Hutan Konservasi. Yogyakarta: PT. Kanisius. Fajrin AR, Wijayanto G, Kornita SE. 2021. Pengaruh Fasilitas dan Lokasi terhadap Kepuasan dan Minat Berkunjung Kembali Wisatawan Candi Muara Takus 35 Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Jurnal Ekonomi KIAT. 32(1):40–47. Hijriati E, Mardiana R. 2015. Pengaruh Ekowisata Berbasis Masyarakat Terhadap Perubahan Kondisi Ekologi, Sosial dan Ekonomi Di Kampung Batusuhunan, Sukabumi. Jurnal Sosiologi Pedesaan. 2(3):146–159. doi:10.22500/sodality.v2i3.9422. Husamah H, Hudha AM. 2018. Evaluasi Implementasi Prinsip Ekowisata Berbasis Masyarakat Dalam Pengelolaan Clungup Mangrove Conservation Sumbermanjing Wetan, Malang. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal National Resourch Environmental Management. 8(1):86–95. doi:10.29244/jpsl.8.1.86-95. Ikhsan M. 2017. Persepsi dan Preferensi Masyarakat Terhadap Program Pemberdayaan di Daerah Penyangga Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Institut Pertanian Bogor. Irmayani IZ. 2020. Efektivitas Kemitraan Konservasi dalam Pengelolaan Ekowisata Di Taman Nasional Baluran. Universitas Mataram. Iryana E, Zulkarnain, Suwarni N, Widodo S. 2021. Pemberdayaan Masyarakat Kampung Jawa Dalam Pengembangan Objek Wisata Pantai Labuhan Jukung Kecamatan Pesisir Tengah. Jurnal Penelitian Geografi. 9(1):13–20. Jibril A. 2017. Efektivitas Program Perpuseru di Perpustakaan Umum Kabupaten Pamekasan. Jurnal Uneversitas Airlangga. 6(2):1–8. Julia S. 2010. Efektifitas Program Bantuan Operasional Sekolah. Universitas Indonesia. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2017. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.43 Tahun 2017 tentang Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Perdirjen No 6 Tahun 2018 tentang Juknis Kemitraan Konservasi.pdf. Khadafi R, Mutiarin D. 2017. Efektivitas Program Bantuan Keuangan Khusus dalam Mengentaskan Kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul. Journal of Governance and Public Policy. 4(2). doi:10.18196/jgpp.4280. Kiper T. 2013. Role of ecotourism in sustainable development. Turkey: In Tech. Koranti K, Sriyanto S, Lestiyono S. 2017. Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Sarana Di Wisata Taman Wisata Kopeng. Jurnal Ilmu Ekonomi Bisnis. 22(3):229017. doi:10.35760/eb. Lestanata Y, Pribadi U. 2016. Efektivitas Perencanaan Program Pembangunan Berbasis Rukun Tetangga di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2014-2015. Jurnal Ilmu Pemerintah dan Kebijakan Publik. 3(3):368–389. Lestari RA. 2021. Penguatan Kebijakan Pemberdayaan Sosial Ekonomi Rakyat Era New Normal. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik. Lydiasari R. 2016. Nilai Manfaat Taman Nasional Baluran Bagi Masyarakat Desa Sumberwaru Kabupaten Situbondo Jawa Timur. Institut Pertanian Bogor. Madhavan H, Rastogi R. 2013. Social and Psychological Factors Influencing Destination Preferences of Domestic Tourists in India. Leisure Studies. 32(2):207–217. Makmur. 2011. Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan. Bandung: Refika Aditama. 36 Maryani D, Nainggolan R. 2019. Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Budi Utama. Mashoed. 2004. Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Membuka Kawasan Terisolasi. Surabaya: Papyrus. Menteri Kehutanan. 1999. Surat Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam (PKA) Nomor 187/Kpts/DJ-V/1999. Metri E, Oktorini Y, Mardihiansyah M. 2018. Persepsi Masyarakat terhadap Pengembangan Ekowisata air terjun Guruh Gemurai Desa Kasang Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi. Jurnal UR. 5(1):1–11. Mustikawati TA, Sunarti, Pangestuti E. 2017. Analisis pengembangan sarana prasarana Objek Wisata Alam Telaga Ngebel dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Jurnal Administrasi Bisnis. 1–10(2):53. Noviana ZR, Choiriyah W, Purnomo RA. 2018. Pengembangan Ekowisata Gunung Beruk Dan Pembuatan Cinderamata Dari Potensi Alam Sekitar Berbasis Pemberdayaan Masyarakat. Seminar Nasional dan Call Pap III Fakultas Ekonomi. 0(0):534–539. Nugroho HTB. 2019. Pengembangan Taman Nasional Baluran sebagai Destinasi wisata Unggulan Berbasis Alam di Situbondo Jawa Timur. Domestic Case Study.(9). Nugroho I. 2015. Ekowisata dan Pengembangan Berkelanjutan. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Page S, Dowling RK. 2002. Ecotourism. United States: Prentice Hall. Pardiana IAY, Nugroho S. 2016. Persepsi Wisatawan Domestik terhadap Eksistensi Pekerja Fotografer di Daya Tarik Wisata Tanah Lot. Jurnal Destinasi Pariwisata. 4(2):49–52. Pauwah Y, Kumurur VA, Sela RLE, Rogi OHA. 2013. Persepsi dan Preferensi Pengunjung terhadap Kawasan Wisata Pantai Malang. Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur. 5(1):16–27. Prakapiene D, Olberkyte L. 2013. Using Educational Tourism in Geographical Education. RIGE. 3(2):138–151. Prayitno MRE, Manengkey JI, Zaini M. 2016. Manfaat dan Dampak Penggunaan Rumpon sebagai Alat Bantu dalam Penangkapan Ikan. Buletin Matric. 13(2):34–41. Priono Y. 2012. Pengembangan Kawasan Ekowisata Bukit Tangkiling Berbasis Masyarakat. Jurnal Perspektif Arsitektur. 7(1):51–67. Qodriyatun SN. 2013. Pengentasan kemiskinan masyarakat hutan konservasi: studi pemberdayaan masyarakat melalui model desa konservasi. Jakarta: Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR Republik Indonesia. Rachmawati E. 2021. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Wisata. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press. Rangkuti F. 2013. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT Cara Perhitungan Bobot, Rating, dan OCAI. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Robbins SP, Judge TA. 2011. Organizational Behavior. Fourteenth. Inggris Prentice Hall. Rusiani. 2018. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Ekowisata Di Resort Wonolelo, Taman Nasional Gunung Merbabu: Tantangan dan Strategi. Jurnal Pembangan Wilayah Kota. 14(1):51. doi:10.14710/pwk.v14i1.17732. 37 Sari MB. 2022. Persepsi dan Preferensi Konsumen Mahasiswa Universitas Andalas terhadap Konsumsi Yogurt. Institut Pertanian Bogor. Sharpley R. 2014. Host Perception of Tourism: a Review of the Research. Tourism Management. 42:37–49. Siswanto A. 2010. Strategi Pengembangan Ecotourism Taman Nasional Baluran Di Kabupaten Situbondo. Universitas Udayana. Sofya N. 2022. Kunjungan Pusat Produksi Kue Macu oleh Mahasiswa KKN UMD UNEJ Kelompok 405. 8 Agustus 2022. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sumedi. 2014. Seminar Nasional Pengelolaan DAS Terpadu untuk Kesejahteraan Masyarakat. Supriyatno H. 2022. Ribuan Warga Lima Desa se-Kecamatan Banyuputih Situbondo Terima Bansos dan BLT Kemensos. 19 April 2022. Suradikara P. 2020. Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo. 3 Agustus 2020.:1. Surya IP, Wijaya P, Agung A, Sri P, Ayu I, Eka T. 2017. Preferensi wisatawan repeater terhadap pemilihan homestay di kelurahan ubud gianyar bali. 1(1):40–46. Tuharea A, Hardjanto H, dan Hero Y. 2017. Penilaian Ekonomi Pengelolaan Wisata Alam Di Cagar Alam Pegunungan Arfak Kabupaten Manokwari, Papua Barat (Studi Kasus Kampung Kwau Distrik Minyambouw). Jurnal Peneliti Kehutanan Faloak. 1(1):9–20. doi:10.20886/jpkf.2017.1.1.9-20. Tuwo A. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut: Pendekatan Ekologi, Sosial ekonomi, Kelembagaan dan Sarana Wilayah. Surabaya: Brilian Internasional. UU No. 5 Tahun. 1990. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990. Wahyuni D. 2018. Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Masalah Sosial. 9(1):83–100. Waluyo J. 2013. Taman Nasional Baluran Berhasil Biakkan Banteng Semi Alami. 13 November 2013. Zafar S. 2012. Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pertanahan (Paradigma Baru Pengolahan Pertanahan Indonesia). Jakarta: Alzafri. Zahrulianingdyah A. 2018. Kuliner sebagai Pendukung Industri Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal. TEKNOBUGA. 6(1):1–9.id
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135132
dc.description.abstractPemberdayaan masyarakat telah banyak dilakukan oleh pengelola Balai Taman Nasional Baluran (TNB). Masyarakat desa penyangga yang berbatasan langsung di ujung timur dan barat kawasan yaitu Desa Wonorejo dan Desa Sumberwaru masih cukup banyak yang memiliki keterbatasan ekonomi. Kondisi ini dilihat dari data masyarakat yang mendapatkan bantuan sembako dan BLT dari pemerintah pada tahun 2022 di Desa Wonorejo sebesar 21,93 % dan Desa Sumberwaru sebesar 31,40 %, sedangkan data masyarakat miskin tahun 2022 di Kabupaten Situbondo adalah sebesar 11,78 %. Taman Nasional Baluran memiliki potensi yang sangat besar dari peningkatan kunjungan wisatawan untuk dapat membantu mensejahterakan masyarakat desa penyangga. Penelitian ini dilakukan di TNB dan di dua desa penyangga yaitu Desa Wonorejo dan Desa Sumberwaru. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk (1) mengidentifikasi potensi desa yang dapat mendukung program pemberdayaan dalam pengembangan ekowisata di TNB; (2) mengukur efektivitas pemberdayaan masyarakat di TNB; (3) mengetahui keinginan pengunjung terkait pengembangan ekowisata dan keinginan masyarakat terkait pengembangan program pemberdayaan di TNB; dan (4) Merancang strategi pemberdayaan masyarakat yang optimal dalam pengembangan ekowisata di TNB. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, kuesioner, wawancara, dan studi pustaka. Metode analisis menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian diperoleh potensi desa yang dapat mendukung program pemberdayaan sangat banyak yang bisa dikembangkan. Efektivitas pemberdayaan masyarakat termasuk dalam kategori belum efektif. Keinginan pengunjung tinggi pada pengembangan wisata edukasi dan adanya cemilan maupun kuliner khas lokal. Keinginan masyarakat tinggi pada pengembangan program pemberdayaan souvenir khas lokal dan produk madu khas lokal. Strategi pemberdayaan masyarakat yang optimal untuk dilakukan di TNB adalah dengan meningkatkan kapasitas SDM dan kesadaran masyarakat untuk dapat memanfaatkan potensi yang bisa dikembangkan dan menyerap peluang dari kebutuhan pengunjung dalam berwisata di TNB. Program pemberdayaan yang bisa dikembangkan terkait pengembangan kuliner dan cemilan khas lokal, Kriya (kerajinan tangan) dan souvenir khas lokal, alat transportasi yang inovatif dan ramah lingkungan, cara mengemas dan menjual suatu produk olahan, cara mengemas dan menjual suatu produk jasa, kegiatan pelestarian flora, fauna, dan ekosistemnya, kesenian lokal, dan kearifan lokal.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekowisata di Taman Nasional Baluranid
dc.title.alternativeCommunity Empowerment Strategy of Ecotourism Development in Baluran National Parkid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordcommunity empowerment strategy
dc.subject.keywordecotourism
dc.subject.keywordeffectiveness of community empowerment
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover.pdf
  Restricted Access
Cover548.69 kBAdobe PDFView/Open
E352194041_Muhammad Hafif yadi.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.4 MBAdobe PDFView/Open
lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran347.24 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.