Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135129
Title: Pengolahan limbah cair PT. Pupuk Kujang dengan spirulina pada reaktor curah (Batch)
Authors: Hardjito, Linawati
Pamungkas, Estiamboro
Issue Date: 2005
Publisher: IPB University
Abstract: Limbah cair merupakan masalah yang harus segera ditangani, karena dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Limbah cair PT. Pupuk Kujang merupakan limbah cair dengan kandungan senyawa nitrogen yang cukup tinggi, yaitu konsentrasi amonium (NH4) sebesar 2441.65 - 4338.00 mg/l, konsentrasi nitrit (NO₂) sebesar 6.736.90 mg/l dan konsentrasi nitrat (NO;") sebesar 2.75 5.69 mg/l serta konsentrasi fosfat yang kecil yaitu sebesar 0.0036-0.0132 mg/l. Limbah cair dengan konsentrasi nitrogen yang tinggi bila dilepaskan ke perairan tanpa perlakuan lebih dulu dapat mengakibatkan kematian mendadak mahluk hidup perairan akibat senyawa nitrogen yang bersifat toksik dan meningkatnya pertumbuhan mikroalga serta tumbuhan air lainnya sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem perairan tersebut. Undang indang Oleh sebab itu perlu dilakukan pengolahan limbah cair untuk mengurangi konsentrasi zat pencemar, khususnya senyawa nitrogen. Proses biologis merupakan salah satu cara pengolahan limbah yang umum dilakukan, salah satunya dengan menggunakan Spirulina sp. Penggunaan mikroorganisme (Spirulina sp.) untuk mengasimilasi senyawa nitrogen pada limbah tersebut, diharapkan dapat menurunkan kandungan zat pencemarnya (senyawa nitrogen). Penelitian dilakukan dengan menumbuhkan Spirulina sp. pada media yang mengandung limbah 2.5%, 5%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 100% (limbah murni) dengan kisaran konsentrasi amonium mulai dari 80.71 2863.71 mg/l. Selain itu Spirulina sp. juga ditumbuhkan pada media 0% (tanpa limbah) yang digunakan sebagai kontrol pertumbuhan. Variabel yang diamati selama proses adalah pertumbuhan mikroalga, konsentrasi amonium, nitrit, nitrat dan fosfat. Kesimpulan yang didapat dari hasil percobaan adalah Spirulina sp. hanya mampu hidup pada media 0% (tanpa limbah), media yang mengandung limbah 2.5% (%) dengan konsentrasi amonium awal sebesar 80.71 mg/l dan media yang mengandung limbah 5% (%) dengan konsentrasi amonium awal sebesar 146.22 mg/l, sedangkan pada media yang mengandung limbah lainnya (10%, 20%, 30%, 40%, 50%, dan 100%) tidak dapat tumbuh. Nilai biomassa dan laju pertumbuhan spesifik tertinggi didapat pada media limbah 2.5% yaitu masing- masing sebesar 10.6 g/l dan 0.1732/hari. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa pengolahan limbah dengan menggunakan Spirulina sp. memberikan hasil yang positif, dimana efluen yang dihasilkan telah memenuhi baku mutu limbah cair sesuai KEPMEN No.51/MENLH/10/1995, tanggal 23 Oktober 1995, yaitu untuk golongan II amonium ≤5 mg/l, nitrit ≤3 mg/l dan nitrat ≤30 mg/l, sedangkan untuk golongan I amonium ≤1 mg/l, nitrit ≤1 mg/l dan nitrat ≤20 mg/l. Hal ini ditunjukkan dengan menurunnya kandungan nitrogen setelah proses pengolahan, dimana untuk amonium menjadi 0.23 mg/l, untuk nitrit menjadi 0 mg/l dan untuk nitrat menjadi 0 mg/l pada media dengan kandungan limbah 2.5%. Sedangkan pada media dengan kandungan limbah 5% konsentrasi akhir untuk amonium menjadi 0.39 mg/l, nitrit menjadi 0.18 mg/l dan nitrat menjadi 0 mg/l.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135129
Appears in Collections:UT - Aquaculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
C05epa.pdf
  Restricted Access
37.42 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.