Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135118
Title: Bio-desinfektan dari zat aktif pempihis acidula sebagai alternatif pengganti klorin dalam industri pengolahan udang
Authors: Hardjito, Linawati
Harianja, Doharini Wina
Issue Date: 2005
Publisher: IPB University
Abstract: Rekomendasi Codex Committee on Food Additives, and Contaminants (CCFAC) untuk mengkaji ulang resiko penggunaan klorin bagi kesehatan konsumen memungkinkan penolakan penggunaannya di masa depan. Usaha penemuan alternatif pengganti sangat dibutuhkan, terutama yang berasal dari bahan alam. Salah satu sumber potensial penghasil zat aktif alami adalah komunitas mangrove dan asosiasinya. Pemphis acidula merupakan salah satu jenis tanaman pesisir di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, yang kulit batangnya biasa digunakan oleh penduduk setempat sebagai obat sariawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak kasar P. acidula dan kemungkinan aplikasinya sebagai bio-desinfektan alternatif pengganti klorin dalam industri pengolahan udang. Penelitian yang dilakukan meliputi ekstraksi bahan aktif, uji aktivitas antibakteri, uji toksisitas terhadap bakteri, uji toksisitas terhadap Artemia salina dan uji Total Plate Count (TPC) terhadap udang yang telah dicuci dengan ekstrak kasar. Ekstraksi dilakukan dengan pelarut kloroform, etil asetat dan metanol. Rendemen terbesar dihasilkan oleh pelarut metanol yaitu sebesar 15.9%. Pada uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Vibrio carchariae, ekstrak kasar etil asetat (semi polar) menghasilkan zona hambat sebesar 3 mm dan ekstrak kasar metanol (polar) menghasilkan zona hambat sebesar 4 mm. Kloramfenikol 15 µg sebagai kontrol positif menghasilkan zona hambat sebesar 14 mm. Pada uji toksisitas terhadap bakteri S. aureus, E. coli dan V. carchariae, dihasilkan peningkatan persen reduksi pertumbuhan bakteri dengan peningkatan konsentrasi ekstrak. Ekstrak kasar mereduksi 50% pertumbuhan ketiga jenis bakteri uji pada konsentrasi diatas 20 µg/ml. Kontrol klorin dengan konsentrasi 10 ppm memiliki aktivitas antibakteri setara dengan konsentrasi ekstrak kasar. pada kisaran 40-60 µg/ml. Pada uji toksisitas terhadap A. salina, didapatkan nilai Lethal Concentration 50 (LC50) pada konsentrasi ekstrak kasar polar 94 ppm. Kontrol klorin 10 ppm mengakibatkan semua A. salina yang diuji mati. Pada uji TPC, pencucian dengan ekstrak kasar polar berkonsentrasi 20 ppm dan 40 ppm memberikan reduksi jumlah bakteri per gram udang sebesar 79.5% dan 86.2% dibandingkan dengan yang tidak dicuci. Pencucian dengan klorin 10 ppm memberikan reduksi jumlah bakteri per gram udang sebesar 96.3% dibandingkan dengan yang tidak dicuci. Ekstrak memiliki prospek sebagai alternatif pengganti klorin meskipun efektifitasnya dalam mereduksi bakteri masih di bawah klorin, karena ekstrak masih merupakan ekstrak kasar yang membutuhkan proses identifikasi dan pemurnian lanjutan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135118
Appears in Collections:UT - Technology and Management of Aquaculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
C05dwh.pdf
  Restricted Access
15.6 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.